Mohon tunggu...
Opa Jappy
Opa Jappy Mohon Tunggu... Konsultan - Orang Rote yang Bertutur Melalui Tulisan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

http://jappy.8m.net

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Ternyata dan Covid-19

7 Mei 2020   23:17 Diperbarui: 14 Mei 2020   08:08 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lenteng Agung, Jakarta Selatan | Ternyata; ya anda pasti pahami betul makna kata 'ternyata' dan biasa menggunakannya dalam/dan di percakapan, tulisan, dan lain-lain. Ternyata biasanya dipergunakan saat menjelaskan sesuatu yang berbeda dengan apa-apa atau fakta yang sebenarnya dan yang seharusnya terjadi.  Ternyata, juga bisa digunakan sebagai cara menunjukan bahwa ada hal-hal yang tidak terjadi akibat penyimpangan, kebohongan, atau pun tidak dilakukan. Misalnya, "Saya membeli 10 kg beras di warung, setelah di rumah, setelah ditimbang ulang ternyata hanya 9.5 kg."

Melompat ke sikon kekinian dalam balutan serangan Covid-19; dari berbagai kegiatan untuk memberantas Covid-19, kata 'ternyata,' dengan varian pemakaian, menjadi mengemuka. Banyak hal yang terjadi di area dan arena penanganan Korban Covid-19 Kesehatan serta Non-kesehatan tak lepas dari 'ternyata.' Coba perhatikan beberapa fakta berikut.

Ternyata, orang Indonesia yang terpapar Covid-19 secara perlahan tapi pasti, menaik hingga lebih dari 10.000.  Hal tersebut, bisa bermakna bahwa penderita positif Covid-19 yang terdata atau pun dirawat bagaikan puncak gunung es. Di luar mereka yang dirawat, kemungkinan, ada banyak yang masih berkeliaran di area publik

Ternyata, orang-orang yang menjadi Korban Covid-19 Non-kesehatan, yang mencapai puluhan juta, tidak diperhatikan atau ditangani dengan baik dan benar.

Ternyata, PSBB atau Pembatasan Sosial Berskala tidak diikuti dengan 'warga yang disiplin' sehingga mengurangi atau membatasi penyebaran Covid-19.

Ternyata, penanganan Korban Covid-19 Non-kesehatan sangat amburadul; akibatnya sangat, sangat, sangat banyak warga yang tidak mendapat apa-apa. Serta, khususnya di DKI Jakarta, ternyata sangat banyak warga Korban Covid-19 Non-kesehatan tidak mendapat bantuan apa pun dari Pemda; serta Pemda mengakui tak ada dana untuk membantu warga.

Akhirnya, dalam frame mengatasi Pandemi Covid-19, Negeri tercinta ini, penuh dengan ternyata, ternyata dan ternyata.

Opa Jappy | Indonesia Hari Ini

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun