Mohon tunggu...
Opa Jappy
Opa Jappy Mohon Tunggu... Konsultan - Orang Rote yang Bertutur Melalui Tulisan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

http://jappy.8m.net

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Tayangan Sesuai Jati Diri Bangsa, Hanya Harapan

24 Januari 2020   19:19 Diperbarui: 24 Januari 2020   20:12 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perhatikan kutipan ini, Perihal konten tayangan televisi lagi ramai jadi pembahasan. Musababnya adalah soal pernyataan Ketua Dewan Pengawas TVRI, Arief Hidayat Thamrin. Ia mengatakan bahwa tayangan Liga Inggris di TVRI tak sesuai dengan jati diri bangsa."Tupoksi TVRI sesuai visi misi TVRI adalah televisi publik. Kami bukan swasta, jadi yang paling utama adalah edukasi, jati diri, media pemersatu bangsa, (Kompasiana)" Menarik. Ya, "Seperti Apa?"

Perhatikan lagi, Kutipan Berikut, Visi dan Misi TVRI 

Visi

Visi Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia adalah menjadi lembaga penyiaran kelas dunia yang memotivasi dan memberdayakan, melalui program informasi, pendidikan dan hiburan yang menguatkan persatuan dan keberagaman guna meningkatkan martabat bangsa.

Misi

Misi Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia adalah :

  1. Menyelenggara program siaran yang terpercaya, memotivasi, dan memberdayakan yang menguatkan kesatuan dan keberagaman guna meningkatkan martabat bangsa.
  2. Mengelola sumber daya keuangan dengan tata kelola yang transparan, akuntabel dan kredibel, secara profesional, modern, serta terukur kemanfaatannya.
  3. Menyelenggarakan penyiaran berbasis digital konvergensi dalam bentuk layanan multiplatform dengan menggunakan teknologi terkini, yang dikelola secara modern dan tepat guna, serta dapat diakses secara global.
  4. Menyelenggarakan tata kelola sumber daya manusia yang berkualitas, kompeten, kreatif dan beretika secara transparan berbasis meritokrasi, serta mencerminkan keberagaman.
  5. Menyelenggarakan tata kelola kelembagaan beserta tata kerjanya yang ramping dan dinamis, serta pengelolaan aset secara optimal dan tepat guna berdasarkan peraturan perundang-undangan.
  6. Mengoptimalkan pemanfaatan aset, meningkatkan pendapatan siaran iklan, dan usaha lain terkait penyelenggaraan penyiaran, serta pengembangan bisnis sesuai peraturan perundang-undangan.

Sumber TVRI

====

Bogor, Jawa Barat | Langsung saja. Hasil penelusuran jejak digital, bisa disimpulkan bahwa Direktur TVR telah memutuskan sesuatu yang tidak sesuai atau bertantangan dengan Visi dan Misi TVRI; itu yang berkembang di luar. Selain itu, Discovery Channel dan Liga Inggris, juga merupakan 'dosa tak berampun di hadapan Dewan Pengawas TVRI. Namun, apakah hanya itu, atau ada yang lain?

Sekarang, saya ajak anda membaca ulang, dengan pelan, setiap kata yang ada pada Visi dan Misi TVRI. Setelah itu, gampangnya, bandingkan dengan tayangan Discoveri Channel dan Liga Ingris; apakah keduanya menyimpang dari Visi dan Misi TVR. Silahkan jawab dalam hatimu. 

Note: pada laman FB Ketua Dewas TVRI, ada tangkapan layar Kompas, yang seperti ini; tapi Januari 2020, Dewas TVRI menyalahkan Direktur TVRI.

Tangkapan Layar Laman Kompas
Tangkapan Layar Laman Kompas

Jika, sejujurnya, setelah membaca ulang, pelan, dan melakukan diskusi dalam diri antara 'Saya dan Aku,' ternyata tidak menemukan kedua tayangan tersebut sebagai sesuatu yang harus dilarang  atau dosa, atau apalah, sehingga sebagai alasan untuk memecat Direktur TVR, Helmy Yahya.

Tapi, Dewan Pengawas TVRI sudah lakukan; mungkin mereka memiliki pertimbangan lain atau justru Sang Direktur telah melakukan kesalahan prinsip dan luar biasa sehingga ia dipaksahentikan. Nasi sudah menjadi bubur.

Sedikit melompat kebelakang. Saya tidak begitu memperhatikan TVRI, karena puluhan tahun rakyat, termasuk saya, dipaksa nonton hal-hal yang tidak penting dengan alasan 'Petunjuk Presiden, Rapat Kabinet, Safari Ramadhan, dan lain sebagainya." Namun, paling tidak dua hal yang pernah saya perhatikan, yaitu (i) TVRI menyiarkan siaran langsung kampanye khilafah HTI, (ii) pemecatan Suminta Tobing, kemudian ditangkap, lalu diadili, tapi tidak terbukti bersalah, dan yang terbaru (iii) pemecatan Helmy Yahya.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun