Mohon tunggu...
Opa Jappy
Opa Jappy Mohon Tunggu... Konsultan - Orang Rote yang Bertutur Melalui Tulisan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

http://jappy.8m.net

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Presiden Joko Widodo: Al Quran Mengandung Pedoman Islam Jalan Tengah

12 Juli 2018   23:07 Diperbarui: 12 Juli 2018   23:12 358
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Kompas.id

Presiden Joko Widodo,


"Al Quran mengandung nilai-nilai kemanusiaan, kesalehan sosial, serta nilai-nilai yang mengutamakan pembelaan kepada kaum lemah.

Penting memahami Al Quran karena mengandung pedoman untuk menjalankan Islam wasatiyyat atau jalan tengah. Sehingga umat dapat menjalankan praktik keislaman yang moderat dan menyejukkan.

Sebab dengan cara itu, perdamaian dunia diyakini bisa tercapai.
Pemerintah telah memfasilitasi pertemuan ulama serta cendekiawan muslim dunia untuk membentuk poros Islam wasatiyyat. Saat itu semua menyatakan optimisme bahwa wasatiyyat Islam dunia akan menjadi arus utama. Langkah itu memberikan lahirnya dunia yang damai, aman, sejahtera, dan berkeadilan sosial.
[Sumber Kompas.id]

Presiden Jokowi menyampaikan pernyataan di atas kepada para tamu undangan dan peserta Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Tingkat Internasional II, MTQ Nasional VIII Antar Pondok Pesantren, serta Kongres V Jam'iyyatul Qurra Wal Huffazh (JQH) Nahdlatul Ulama di Istana Negara, Rabu, 11 Juli 2018. 

Selanjutnya ketiga kegiatan, yang dibuka di Istana tersebut, akan berlangsung hingga 15 Juli di Pondok Pesantren Ash-Shiddiqiyah 3, Karawang, Jawa Barat.

Apa-apa yang disampaikan oleh Presiden, sekali lagi, menegaskan kepada segenap anak bangsa, terutama umat Islm di Indonesia, agar menjalankan praktik keislaman yang moderat dan menyejukkan, sebab dengan cara itu, bisa mencapai perdamaian dunia serta tatanan dan sikon 'dunia baru' yang damai, aman, sejahtera, dan berkeadilan sosial.

Ketegasan Presiden tersebut, sekaligus menunjukkan bahwa, Pemerintahan yang dipimpinnya, tetap dan selalu berkomitmen untuk 'membangun Islam Nusantara' dengan wajah damai, ramah, toleran, sambil tidak tidak lupa pada sikon sosial-kultural Nusantara.

Dengan itu, maka apa yang disebut dan dipahami sebagai Islam wasatiyyat atau jalan tengah, dengan mudah dimengerti sebagai Islam yang tetap pada nilai-nilai religiusitas sesuai Quran dan Hadis, serta sekaligus berdampingan (termasuk didalamnya menghormati, menghargai, bahkan beradaptasi) dengan nilai-nilai budaya Nusantara.

Jadinya, secara luas, dalam bahasa dan bahasan Studi Agama-agama, apa-apa yang diungkapkan oleh Presiden merupakan atau mencerminkan suatu bentuk hidup dan kehidupan spiritual dan religius sebagai Orang Indonesia yang beragama, namun tidak kehialang (atau pun menghilangkan) nilai-nilai luhur yang terkandung di/dalam budaya (bangsa, suku, sub-suku) Nusantara.

Selain itu, saya melihat bahwa Presiden Joko Widodo konsisten dengan apa yang ia pernah nyatakan bahwa, "Saya Jokowi bagian dari Islam yang Rahmatan Lil Alamin. Islam yang hidup berketurunan dan berkarya di Negara RI yang memegang teguh UUD 45. Bhinneka Tunggal Ika adalah rahmat dari Tuhan."

Opa Jappy

Note:
Besok, pasti akan muncul 'debatan baru" tentang Islam Wasatiyyat atau Jalan Tengah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun