Mohon tunggu...
Opa Chiyo
Opa Chiyo Mohon Tunggu... Profesional -

Hobi menulis, dengan menulis walau jauh terdampar di negara lain tapi masih tetap bisa berbagi ilmu dan pengalaman. Diusahakan agar posting bisa bermanfaat untuk orang lain yang membacanya. Dan juga yang sangat penting dengan menulis bisa merangsang otak untuk tetap aktif sehingga short term memory tetap bekerja dengan baik yang akhirnya penyakit PIKUN bisa terhindari. Dan sekarang sudah kembali lagi ke Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

"Tastafi" Bahasa Fiqih Vs Bahasa Tasauf

22 September 2018   07:09 Diperbarui: 22 September 2018   07:40 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Fiqih Kontemporer

Kajian TasTaFi

Bahasa Fiqih vs Bahasa Tasauf.

1. Bhs Fiqih rujukan adalah QS29.45.

Shalat mencegah perbuatan KEJI dan MUNKAR. Diharapkan ummat Muslim membudayakan AMAR MA'RUF NAHI MUNKAR.

Tapi dalam kenyataan nya masih banyak ummat muslim yg jadi maling dan ditangkap KPK, mereka mereka itu ada Ketum PKS, Ketum PPP dan malahan Duit Bantuan Alquran pun diumbat mereka, berarti mereka hanya benar shalatnya secara Fiqih tapi NOL BESAR secara Alquran.

2. Bhs Tasauf rujukan juga sama adalah QS29.45.

Jika kamu Shalat kamu akan melihat Tuhan tapi jika kamu tidak bisa melihat Tuhan dan yakinlah bahwa Tuhan selalu melihat kamu.

Dengan bhs Tasauf rupanya tujuan dari QS29.45 tercapai bahwa para Sufi mereka berhasil meng-APPLIKASIKAN AMAR MA'RUF NAHI MUNKAR.

Jadi methode terbaik utk belajar Islam adalah rujukan nya adalah Alquran dan Alhadits setelah dipahami secara FIQIH/ AKAL dan itu perlu dilanjutkan dgn TASAUF/ HATI.

Yg sekarang ini Opa Chiyo tuliskan dgn Kajian TasTaFi... nyan ban... saleum...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun