Mohon tunggu...
Opa Chiyo
Opa Chiyo Mohon Tunggu... Profesional -

Hobi menulis, dengan menulis walau jauh terdampar di negara lain tapi masih tetap bisa berbagi ilmu dan pengalaman. Diusahakan agar posting bisa bermanfaat untuk orang lain yang membacanya. Dan juga yang sangat penting dengan menulis bisa merangsang otak untuk tetap aktif sehingga short term memory tetap bekerja dengan baik yang akhirnya penyakit PIKUN bisa terhindari. Dan sekarang sudah kembali lagi ke Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Import Beras Dilematis dan Simalakama

19 September 2018   18:13 Diperbarui: 19 September 2018   18:15 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Import Beras Dilematis dan Simalakama tapi demi perut rakyat yg Cerdas akan Import Beras,

... krn itu sangat Super kritikal, beras lebih baik SURPLUS dari pada DEFISIT.

...doeloe pernah kejadian di Aceh... dibuku ada STOK BERAS 700rb TON, tapi ketika gudang diperiksa gudangnya KOSONG.

...jika beras tidak ada, itu tdk bisa segera diimport hari ini dan besok beras masuk... tapi perlu +/- 2 minggu baru beras masuk Indonesia apakah ada yg berani ambil resiko STOK BERAS KOSONG.

... untuk menghindari HAL TSB (BERAS KOSONG) maka adalah KEPUTUSAN YG SUPER CERDAS ADALAH IMPORT BERAS ADALAH HAL YG TERBAIK.

SURPLUS BERAS LEBIH BAIK DARI PADA DEFISIT BERAS.

Untuk penyaluran bisa diatur hingga tidak merusak dan tidak merugikan petani beras.

Note:

Kejadian di Bulog Aceh, bisa dilacak ato digoogling utk angka yg benar... beras dikorupsi... apakah pelaku ada dihukum ???

... nyan ban... dicatatan buku beras ada dan ketika gudang disidak ternyata gudang KOSONG... begitulah BOBROK nya mental yg KORUP... saleum

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun