Mohon tunggu...
Opa Anggraena
Opa Anggraena Mohon Tunggu... Buruh - Ibu rumah tangga

Penulis amatir

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Meraih Keutamaan Ramadan

15 Mei 2019   16:09 Diperbarui: 15 Mei 2019   16:37 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kisah Untuk Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

     Ramadhan adalah bulan penuh kemuliaan, bulan penuh ampunan. Dalam bulan mulia yg baru beberapa minggu ini kita masuki sangat disayangkan bila kita di mengoptimalkan ibadah kita dalam bulan ini. Dimana setiap aktivitas positive nya akan Allah lipat gandakan pahala nya, harua kita raih keutamaan ramadhan ini dengan sungguh sungguh

    Keberhasilan meraih keutamaan ramadhan setidaknya meliputi : 

1. Keberhasilan meraih ampunan Allah SWT. Rasul saw bersabda yg artinya: 

Sungguh rugi seseorang yg bertemu dengan ramadhan, lalu ramadhan berlalu dari dirinya sebelum dosa dosa nya diampuni (HR at-tirmidzi, ahmad,  ibnu khuzaimah dan al-Hakim)

     Bagaimana cara agar ampunan Allah SWT bisa kita raih ? Dengan cara menunaikan puasa sebaik baiknya dengan mengetahui batasan-batasannua dan menjaga diri dari apa saja yg seharusnya di jaga. Seperti sabda Rasul dalam HR Ahmad  Yg artinya :

Siapa saja yang berpuasa ramadhan, mengetahui ketemtuan-ketentuannya dan menjaga apa saja yangbharus ia jaga selama ramadhan, akan dihapus dosa-dosa nya yang telah lalu (HR Ahmad) 

2 . Keberhasilan meraih lailatul qadar.

Bagaimana caranya?  Caranya adalah dengan kita menghidupkan lailatul qadar . Dimana cara menghidupkannya dengan kita menunaikan shalat malam di dalam nya -- akan diraih keutamaannya sekaligus ampunan Allah SWT dan Rasul saw pernah bersabda yg artinya :

Siapa saja yang berpuasa Ranadahn karena iman dan semata mata mengharapkan ridha Allah,  diampuni dosa dosanya yg telah lalu. Siapa saja yang menghidupkan lailatul qadar karena iman dan semata mata mengharap ridha Allah,  diampuni dosa dosanya yang telah lalu (HR. MUSLIM,  Abu Dawud,  Tirmidzi dan Ahmad).

     Orang yang berpuasa dan menghidupkan lailatul qadar  itu dalam keadaan mengimani Allah dan apa saja yang wajib di imana,  mengimanai kewajiban puasna, meyakini qiyamul layl adalah aktivitas taqarrub kepadaNya serta meyakini keutamaan Ramadhan dan aktivitas-aktivitasnya.  Ia juga dalam keadaan muhtasib(an),yaitu iklhas karena Allah semata mata mencari dan mengharap pahala di sisiNya

3 . Keberhasilan meraih secara maksimal keutamaan pahala amal salih yang dilipatgandakan selama bulan Ramadhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun