Mohon tunggu...
Amir pares
Amir pares Mohon Tunggu... Jurnalis - berlatar belakang seorang pencari informasi

parepare kota bersahaja

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Avifah Penderita Gizi Buruk Butuh Biaya untuk Beli Susu

23 Juli 2016   22:35 Diperbarui: 23 Juli 2016   22:46 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Avifah Humairah penderita Gizi buruk diatas pangkuan sang nenek (medan.tribunnews.com)

Parepare,Sulsel--seorang balita yang merupkan warga Kelurahan Cappa Galung, Kecamatan Bacukiki Barat, Kota Parepare sulawesi selatan divonis oleh dokter rumah sakit setempat menderita Gizi buruk, Avifah Khumairah, balita yang baru berusia 2,4 tahun itu terlihat lemah menjalani penyakit yang dideritanya, divonis menderita gizi buruk dan gangguan pada otak. Avifah yang seharusnya menikmati hari Anak nasional tahun ini namun dengan kondisi kesehatannya tidak sehat.

Balita perempuan tersebut diketahui adalah anak pertama dari kedua pasangan Ardi wiranata (22) dan Reski umrah aditya (22) tinggal di jalan pinisi RT 3 RW 4 Kelurahan Cappa Galung kota parepare sulawesi selatan. Avifah saat lahir di rumah sakit dengan kondisi normal seperti bayi sehat pada umumnya. namun memasuki usia 3 bulan kondisi tubuh Avifah terlihat melemah bahkan kabarnya setelah dilahirkan pernah dimasukkan dalam inkubator

nenek Avifah, fatimah mengungkapkan, jika cucunya tersebut memang memiliki penyakit bawaan sejak lahir."Sejak lahir memang Hafifah sudah memiliki penyakit bawaan, Penyakitnya ini berawal ketika umur tiga bulan mengalami demam dan kejang-kejang. dan setelah diperiksa oleh dokter merupakan bawaan sejak lahir,"jelasnya.

dia juga mengungkapkan, kalau cucu pertamanya ini lahir dalam usia kandungan ibunya delapan bulan dan kembar ."Awalnya kembar tetapi meninggal satu di dalam kandungan,"katanya.

Saharuddin kakek Avifah juga menambahkan," sejak berumur 2,4 tahun cucu saya ini badannya terus melemah dan terlihat kurus, terakhir ditimbang hanya 6 kilogram padahal kalau balita di usia 2 tahun lebih itu berat badannya terus bertambah," ungkap dia dengan suara sedih sambil melihat kondisi cucunya yang sedang dipangku oleh neneknya.

untuk pengobatan, dokter menyarankan untuk di fisioterapi, jadi hingga saat ini cucu pertamanya itu pun sementara dilakukan pengobatan fisioterapi untuk merangsang otak."Saya rutin bawa ke dokter untuk di periksa karena menurut dokter selain masalah otaknya, juga terkena penyakit anak,"katanya.

Ia mengatakan, selama ini cucunya itu sudah pernah dikunjungi pihak kelurahan maupun Puskesmas."Pernah diberikan susu oleh Puskesmas Lumpue untuk pertumbuhan cucu saya ini, namun saat ini sudah tidak lagi tidak tau kenapa,"tandasnya.

Ditempat berbeda kepala Puskesmas Lumpue Muhammad Iqbal, membenarkan jika anak tersebut mengalami gangguan gizi buruk,"memang benar Avifah itu pasien Gizi buruk, petugas kami terus memantau perkembangan Gizinya sudah diusahakan untuk fisiotrerapi tiga kali seminggu di Rumah sakit umum dan tidak antri. jadi pihak puskesmas sudah antisipasi juga dari pihak kelurahan," terang Iqbal saat dikonfirmasi di kantornya Pusekesmas lumpue, sabtu (23/7)

Dia juga mengungkapkan kalau anak itu sejak memasuki usia tiga bulan dia pernah jatuh dan mengalami gangguan pada otaknya, sehingga dia mengalami gangguan pada kesehatannya. terkait dengan pemberian susu Avifah stop itu dikarenakan pengadaan dari dinas kesehatan sudah tidak ada lagi untuk karena itu bukan puskesmas yang mengadakan itu, tapi dari dinkes. tapi kami terus memantau perkembangannya,"tambah iqbal.

Kedua orangtua Avifah masih menumpang di rumah neneknya yang sangat sederhana yang berukuran sekira 3X5 meter beratapkan seng dan falvon yang menggunakan terpal. Ardi ayah Avifah yang berofesi sebagai tukang ojek dengan penghasilan tidak menentu harus menanggung biaya perawatan anaknya yang setiap bulannya rata-rata menghabiskan Rp. 300 ribu untuk membeli susu yang tidak lagi mendapatkan dari puskesmas padahal sebelumnya medapatkan susu.

Atas keprihatinan melihat kondisi kesehatan anak dari keluarga Ardi ini sejumlah jurnalis parepare sulawesi selatan yang tergabung dalam Perhimpunan Jurnalis Ajatapareng (PIJAR) kota parpeare sulawesi selatan  memberikan sumbangan berupa uang untuk membantu beban penderitaan yang dialami Avifah ananda Reski umrah aditya yang divonis gizi buruk dan gangguan pada otaknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun