Mohon tunggu...
One Village One CEO
One Village One CEO Mohon Tunggu... Editor - Direktorat Pengembangan Masyarakat Agromaritim

Program Inovasi Pengembangan Bisnis Perdesaan Berbasis pada Produk Unggulan Desa (Prukades) yang Berorientasi Ekspor

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Perdana Pembuatan Kerupuk Sagu di Desa Rawa Mekar Jaya, Siak

12 Oktober 2022   17:34 Diperbarui: 12 Oktober 2022   17:34 701
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Desa Rawa Mekar Jaya, Kabupaten Siak, 22 September 2022. Team One Village One CEO bersama ibu-ibu Desa Rawa Mekar Jaya melakukan percobaan pembuatan kerupuk sagu. Kegiatan ini dilakukan berdasarkan hasil Focus Group Discussion yang diselenggarakan pada tanggal 21/09/22. Pembuatan kerupuk sagu ini merupakan produk pertama di Desa Rawa Mekar Jaya yang berbahan dasar dari tepung sagu. Selain itu, dengan adanya kegiatan pembuatan kerupuk sagu ini dapat membangun motivasi ibu-ibu Desa Rawa Mekar Jaya dalam menciptakan produk turunan dari komoditas sagu. 

Pembuatan kerupuk sagu ini merupakan hasil kesepakatan bersama dikarenakan dari segi pengadaan alat dan bahan cukup mudah untuk didapatkan. Ibu-ibu Desa Rawa Mekar Jaya memiliki rasa antusias yang tinggi dalam mengolah sagu menjadi kerupuk dimana dalam pembagian peralatan banyak ibu-ibu berpartisipasi dalam menyumbangkan alat untuk produksi kerupuk sagu, seperti Ibu Dewi Kuntari yang bersedia rumahnya dijadikan tempat produksi kerupuk sagu dan Ibu Suryana selaku ketua PKK dan KWT (Kelompok Wanita Tani) bersedia meminjamkan peralatan seperti alat pemotong kerupuk serta kompor. Pembuatan kerupuk dimulai dari mengumpulkan peralatan dan bahan, bahan yan dibutuhkan seperti tepung sagu, bawang putih, penyedap rasa, garam dan udang kering. Penambahan udang kering ini bertujuan untuk menambah cita rasa pada kerupuk sagu. 

Proses pembuatan kerupuk dimulai dari pencucian tepung sagu dikarenakan tepung yang didapat masih berwarna merah. Hal ini disebabkan penyaringan pada tepung tersebut masih kurang. Proses berikutnya pembuatan bumbu yang akan dicampurkan ke dalam adonan seperti penghalusan bawang putih dan udang kering. Setelah itu, bumbu yang telah disiapkan dimasukkan ke dalam tepung lalu di aduk hingga tercampur rata. Adonan selanjutnya dimasukkan ke dalam plastik untuk tahap perebusan agar adonan kerupuk menjadi padat.

Pada percobaan pertama kerupuk sagu yang sudah pada tahap perebusan mengalami kegagalan dikarenakan pada bagian dalam adonan tidak memadat atau kembali seperti tepung. Dengan kegagalan tersebut tidak membuat semangat ibu-ibu Desa Rawa Mekar Jaya padam. Team OVOC dan ibu-ibu Desa Rawa Mekar Jaya kembali mencoba dengan menggunakan plastik adonan ukuran yang lebih kecil 6 x 20 cm dengan lama perebusan 15-30 menit. Pada tahap percobaan ini adonan kerupuk sagu memadat, selanjutnya adonan kerupuk yang sudah matang lalu tiriskan dan dimasukkan ke dalam lemari es dengan waktu 1 hari. Setelah itu kerupuk di potong dengan ketebalan 1 cm lalu di jemur di bawah sinar matahari.

Pada percobaan pertama ini ada beberapa evaluasi terhadap kerupuk sagu dimana warna yang dihasilkan masih belum menarik dan kerupuk kurang mengembang seperti kerupuk yang dijual di pasaran. Percobaan pertama ini cukup memuaskan selain produk kerupuk sagu berhasil ada benih semangat yang tertanam pada ibu-ibu di Desa Rawa Mekar Jaya dalam mengolah produk turunan sagu, dari segi rasa kerupuk sagu tersebut sangat enak untuk menjadi teman makan ataupun cemilan.   

Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun