Tim One Village One CEO IPB University Jombang melakukan kunjungan ke kebun talas pratama PT Meta Agrotani milik Didik AH Sihabul Milah yang telah berdiri sejak tahun 2021 (25/9/2022). Bermula dari kegemarannya dalam bercocok tanam dan banyaknya permintaan pasar lokal ataupun luar negeri, membuat ia tertarik  untuk  mengembangkan talas pratama di dataran rendah hingga dapat menghasilkan talas pratama berkualitas baik sebanyak 30 - 50 ton per hektare di Desa Wotan, Kecamatan Panceng, Kabupaten Gresik.Â
"Tentunya ini tantangan tersendiri bagi saya untuk menanam talas pratama di daerah Gresik. Karena yang seperti kita ketahui, bahwa daerah Gresik merupakan dataran rendah dan cuacanya pun sangat berbeda dengan daerah Bogor dan Subang. Tetapi dengan saya menanam di kawasan yang sumber airnya tercukupi, saya yakin pertumbuhan talas pratama akan sangat bagus" tutur Didik.Â
Pada lahan seluas 6 hektare, Didik menanam sekitar 12.000 bibit talas pratama dengan menggunakan pupuk organik yang diolah sendiri. Pupuk organik tersebut, yakni pupuk hasil fermentasi dengan kurun waktu 18 hari dari kotoran kambing, sekam padi, dan molase yang diaplikasikan 1 bulan sekali, serta pupuk organik cair dari jamur jakaba yang diaplikasikan 1 minggu sekali. Jamur jakaba ini diperoleh dari hasil peraman air bekas cucian beras atau yang umum disebut dengan air leri. Beberapa manfaat jamur jakaba adalah mempercepat pertumbuhan tanaman, memperpanjang umur tanaman, dan mengatasi fusarium.
PT Meta Agrotani dapat memanen talas pratama saat tanaman sudah berumur 7-8 bulan dengan ciri-ciri, yakni umbi berwarna kecokelat-cokelatan berukuran besar. Panen yang terlalu cepat akan menghasilkan talas pratama yang tidak kenyal dan pulen. Sebaliknya, panen yang telat akan menghasilkan umbi talas pratama yang terlalu simak dan keras. Untuk pencabutannya, sebaiknya tidak menggunakan cangkul karena dikhawatirkan akan merusak calon bibit yang berasal dari tunas hasil panen. Talas sendiri memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi. Umbi dan pelepah daun dapat digunakan sebagai bahan makanan, obat, dan pembungkus. Â