Dari rentetan sejarah keikutsertaan Indonesia di ajang Asian Games, pada awal penyelenggaraannya di tahun 1951 silam, kontingen Indonesia tidak berhasil meraih satu pun medali emas.
Indonesia baru berhasil meraih emas di Asian Games 1962. Saat itu, kontingen merah putih sukses memperoleh 11 emas.
Di penyelenggaraan tahun berikutnya, 1966, prestasi Indonesia menurun dengan hanya meraih 5 emas. Tahun 1970 dua emas, dan tahun 1974 tiga emas.
Indonesia bangkit di Asian Games 1978 dengan menyabet 8 emas. Namun di Asian Games berikutnya sejak 1982 sampai 2010, lagi-lagi prestasi Indonesia menurun dengan hanya bisa meraih maksimal 6 medali emas.
Namun di tahun 2018, saat Indonesia menjadi tuan rumah, prestasi atlet kebanggaan tanah air meningkat drastis, bahkan berhasil memecahkan rekor medali emas terbanyak sepanjang sejarah Indonesia mengikuti ajang olahraga bergengsi se-Asia ini.
Tercatat hingga Sabtu, 1 September 2018, kontingen Indonesia sudah meraih 31 emas, 24 perak, dan 43 perunggu. Indonesia pun bertengger di posisi 4 klasmen peserta Asian Games 2018.
"31 medali emas yang dipersembahkan para atlet kebanggaan kita di Asian Games 2018 adalah bagian dari sejarah perjalanan kita selama mengikuti pesta olahraga se-Asia ini. Prestasi ini menunjukkan atlet Indonesia tidak bisa lagi dipandang sebelah mata di kancah Asia," ungkap Brorivai Center melalui Foundernya, Abdul Rivai Ras, Sabtu, 1 September 2018.
Prestasi ini, kata Rivai Ras, harus dijaga, bahkan ditingkatkan dengan proses pembinaan sejak dini kepada bibit-bibit muda potensial yang ada di berbagai daerah di Indonesia.
Dirinya memberikan contoh sistem pembinaan yang dianut negara China, dimana negeri tirai bambu ini sudah 9 kali jadi juara umum Asian Games.
"China itu memulai latihan benar-benar dari junior. Jadi kalau di Indonesia itu agak berbeda, di Indonesia itu memang latihannya masih multilateral. Tapi kalau di China itu sudah terspesifikasi. Sudah terasah sejak usia dini," ungkap pria yang akrab disapa Bro Rivai ini.
Tak hanya sampai mendidik anak-anak usia dini, pemerintah China juga mempersiapkan sekolah khusus untuk membina bibit-bibit atletnya.