Mohon tunggu...
onenews sulsel
onenews sulsel Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menjelajahi Sulsel Tanpa Batas

Selanjutnya

Tutup

Nature

Hari Kelautan Nasional, Bro Rivai: Selamatkan Kekayaan Laut

2 Juli 2018   18:19 Diperbarui: 2 Juli 2018   18:18 457
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Indonesia adalah Negara kepulauan terbesar di dunia dengan lautannya membentang seluas lebih dari 5 juta km persegi. Bandingkan dengan daratannya yang kurang dari 2 juta km persegi saja. Dengan luas dan potensi sumber daya alam laut yang sangat besar, Indonesia adalah surga laut yang indah dan kaya.

Pemandangan dalam laut yang mempesona dengan keunikan biota bawah laut yang membentang dari Aceh hingga Papua. Diperkirakan lebih dari 2.500 jenis ikan dan 500 jenis karang hidup di dalam perairan Nusantara.

Maka tidak mengherankan jika lautan Indonesia menjadi tujuan wisata menyelam bagi Divers dari seluruh dunia serta menjadi obyek penelitian yang juga tidak pernah sepi dari perhatian peneliti kelas dunia.

Berangkat dari hal tersebut, di Hari Kelautan Nasional yang jatuh setiap tanggal 2 Juli, Pakar Kemaritiman, Abdul Rivai Ras, mengungkapkan kecemasan dan keprihatinannya terhadap pengelolaan kekayaan laut Indonesia yang masih membutuhkan banyak perhatian dari Pemerintah.

"Saya sekarang merasa cemas dan prihatin. Kekayaan hayati laut Indonesia saat ini begitu rapuh dan bisa saja punah, bila generasi kita sekarang ini tidak lagi peduli dan gagal menjaganya dari tindakan eksploitasi oleh oknum yang tidak bertanggungjawab," ucap Rivai Ras, dilansir dari laman resmi brorivai.com, Senin, 2 Juli 2018.

Selain itu, lanjut Rivai Ras, kurangnya kesadaran masyarakat akan kebersihan laut juga menjadi salah satu faktor yang dapat merusak dan mengancam kehidupan biota bawah laut.

"Masih banyak orang yang membuang sampah sembarangan. Akibatnya sampah tersebut berakhir di laut. Hal itu tentu saja mengancam kehidupan biota laut yang merupakan kekayaan serta potensi besar bagi pariwisata perairan kita. Penangkapan ikan secara berlebihan seperti menggunakan pukat harimau dan penggunaan bom juga dapat merusak terumbu karang. Padahal terumbu karang Indonesia adalah daya tarik utama bagi para wisatawan mancanegara," ungkap Pendiri BRORIVAI Center ini.

Jika hal itu terus dibiarkan, kata Rivai Ras, maka tidak menutup kemungkinan sektor Pariwisata Bahari kita tidak akan lagi dilirik oleh wisatawan. Otomatis hal itu berdampak pada penurunan pendapatan negara dari sektor Pariwisata.

Solusi konkrit menurut Rivai Ras adalah gerakan edukasi penyadartahuan kepada masyarakat harus lebih digalakkan oleh semua pihak, guna meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap perlindungan laut.

"Hal itu perlu terus dijalankan oleh semua pihak, baik pemerintah maupun aktivis lingkungan agar publik secara luas mengetahui informasi kekayaan laut Indonesia dan ancaman yang sedang dihadapinya," terang Bro Rivai, sapaan akrab Rivai Ras.

Kesadaran bersama untuk ikut menjaga dan melestarikan laut Indonesia akan memastikan bahwa kekayaan hayati laut Nusantara tidak hanya menjadi kebanggaan generasi sekarang, tetapi juga menjadi kekayaan yang dapat terus dinikmati oleh generasi akan datang.

"Selamat Hari Kelautan Nasional. Selamatkan kekayaan laut Indonesia," tutup Bro Rivai.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun