Teknologi terus maju berkembang laksana anak panah yang dilepaskan dari busurnya, membuat dunia seolah olah tanpa batas antara ruang dan waktu. Banyak kaum muda yang berhasil menggunakan kemajuan teknologi dengan membuat bisnis online maupun kegiatan positif lainnya. Tetapi diantara sisi positifnya tidak bisa dipungkiri bahwa sisi negatifnya era digital mendatangkan badai globalisasi dalam mencari identitas diri kaum muda. Banyak juga yang terperangkap tanpa disadari dalam pola pikir singkat, materialisme, kapitalisme, bahkan radikalisme. Untuk itu perlu benteng iman dan taqwa untuk berhasil melalui badai globalisasi ini. Badai globalisasi membuat kita kehilangan jati diri nasionalisme dan kearifan lokal seperti gotong royong, toleransi dan saling   mengasihi satu sama lain.
Pancasila yanng mengandung nilai-nilai luhur bangsa Indonesia harus kita pahami secara utuh, jangan sampai badai globalisasi di era digital membuat kita menjadi kaum muda yang kebarat-baratnya dan melupakan identitasnya kita sebagai bangsa Timur yang mendepankan nilai-nilai luhur Pancasila.
Ketika kita melangkah dan terjebak dalam badai globalisasi di era digital ini, kita tanyakan dulu kepada diri sendiri apakah sesuai dengan nilai-nilai luhur Pancasila, apabila filternya Pancasila maka kedepan kita dapat mewujudkan Indonesia menjadi bangsa yang besar dan memberikan manfat yang besar bagi peningkatan kesejahteraan bangsa dan kehidupan dunia yang harmoni. Perlu kerja keras dan kerja nyata yang dilandasi nilai-nilai luhur Pancasila, semoga terwujud suatu saat nanti.