Mohon tunggu...
Muhtar Achmad
Muhtar Achmad Mohon Tunggu... Administrasi - ASN

Menuju ASEAN community 2015

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Pemuda dalam Badai Globalisasi

30 Oktober 2016   06:09 Diperbarui: 30 Oktober 2016   07:28 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Teknologi terus maju berkembang laksana anak panah yang dilepaskan dari busurnya, membuat dunia seolah olah tanpa batas antara ruang dan waktu. Banyak kaum muda yang berhasil menggunakan kemajuan teknologi dengan membuat bisnis online maupun kegiatan positif lainnya. Tetapi diantara sisi positifnya tidak bisa dipungkiri bahwa sisi negatifnya era digital mendatangkan badai globalisasi dalam mencari identitas diri kaum muda. Banyak juga yang terperangkap tanpa disadari dalam pola pikir singkat, materialisme, kapitalisme, bahkan radikalisme. Untuk itu perlu benteng iman dan taqwa untuk berhasil melalui badai globalisasi ini. Badai globalisasi membuat kita kehilangan jati diri nasionalisme dan kearifan lokal seperti gotong royong, toleransi dan saling    mengasihi satu sama lain.

Pancasila yanng mengandung nilai-nilai luhur bangsa Indonesia harus kita pahami secara utuh, jangan sampai badai globalisasi di era digital membuat kita menjadi kaum muda yang kebarat-baratnya dan melupakan identitasnya kita sebagai bangsa Timur yang mendepankan nilai-nilai luhur Pancasila.

Ketika kita melangkah dan terjebak dalam badai globalisasi di era digital ini, kita tanyakan dulu kepada diri sendiri apakah sesuai dengan nilai-nilai luhur Pancasila, apabila filternya Pancasila maka kedepan kita dapat mewujudkan Indonesia menjadi bangsa yang besar dan memberikan manfat yang besar bagi peningkatan kesejahteraan bangsa dan kehidupan dunia yang harmoni. Perlu kerja keras dan kerja nyata yang dilandasi nilai-nilai luhur Pancasila, semoga terwujud suatu saat nanti.

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun