Mohon tunggu...
Haryadi Yansyah
Haryadi Yansyah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

ex-banker yang kini beralih profesi menjadi pedagang. Tukang protes pelayanan publik terutama di Palembang. Pecinta film dan buku. Blogger, tukang foto dan tukang jalan amatir yang memiliki banyak mimpi. | IG : @OmnduutX

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Kisah Sepotong Wafer dan Beratnya Belajar Berpuasa

12 Mei 2020   14:28 Diperbarui: 12 Mei 2020   20:50 580
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wafer yang menggoda. Sumber productnation.co

Tamagochi yang dulu hits banget. Sumber http://internationalcommoditiesbrokers.com/
Tamagochi yang dulu hits banget. Sumber http://internationalcommoditiesbrokers.com/

Trus di hari-hari biasa, saya banyak melakukan kegiatan. Dari yang negatif kayak main petasan, nonton TV seharian atau juga berternak hewan melalui tamagochi haha. Ya, dulu demi membunuh waktu, saya sering menghabiskan waktu dengan bermain game.

Tapi di sela-sela itu saya juga tetap membaca buku, mengerjakan tugas sekolah, bantu orang tua menyiapkan buka puasa dan malamnya tarawih di masjid, mendengarkan ceramah dan menuliskannya di buku tugas hingga kemudian ditandatangani oleh pengurus masjid. Kalau mengenang saat-saat itu rasanya Ramadan terasa begitu indah.

Di saat yang bersamaan, gantian saya yang harus menjaga iman agar tak tergoda saat melihat adik saya dengan cuek dan lahapnya menyantap menu makan siang atau camilan. Di posisi ini, gantian saya yang merasakan betapa sebelnya sepupu saya dulu. Secara ya, ngeliat ibu yang lagi gak puasa minum aja saya bisa protes hahaha.

Nah ini lagi adik saya suka pamer makan biskuit, roti atau wafer. "Emang gak dikasih sama orangtua?" ya di kasih juga. Tapi kan baru bisa makannya habis magrib. Nah ntah saya emang rakus atau gimana, saat kemudian ada sepotong wafer yang gak dihabiskan adik, wafer itu saya simpan sampe buka puasa di lemari khusus saya menyimpan buku-buku.

Wafer yang menggoda iman hehe. Sumber https://bp-guide.id/
Wafer yang menggoda iman hehe. Sumber https://bp-guide.id/

Bukan main godaannya dulu padahal itu sepotong wafer bekas aja. Dan, ironisnya, saat buka puasa,tentu saja wafer itu udah gak enak lagi dimakan. Udah melempem karena anginan hohoho. Tapi, kisah ini senantiasa saya ingat karena menjadi salah satu fase hidup saya saat berlatih menjalankan ibadah puasa.

Saya akhirnya full menjalankan puasa dari sahur sampe magrib itu sejak kelas 2 SD. Makanya, kalau ada anaknya sepupu yang udah SMP tapi kok ya belum puasa, dalam hati saya protes. Bukan sirik atau apa, tapi saya merasa anaknya sepupu ini kurang kuat berlatih dan sepupu saya mendidiknya terlalu lembek.

Untungnya pikiran kayak gini hanya saya simpan dalam hati karena saya sadar, apa yang dulu saya jalankan dalam berlatih puasa, nggak bisa dipaksakan ke orang lain karena masing-masing orang punya caranya sendiri untuk berlatih puasa.

Namun, saya bersyukur orangtua dulu cukup tegas membimbing kami, anak-anaknya, sehingga kami hampir nggak ada kesulitan yang berarti untuk menjalankan ibadah puasa sekarang ini.

Dok. Kompal.
Dok. Kompal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun