Mohon tunggu...
om_nanks
om_nanks Mohon Tunggu... Lainnya - nikmati yang tersaji jangan pelit berbagi

☆mantan banker yang jualan kavling☆ ☆merangkum realita bisnis dalam sebuah tulisan☆ ☆penyelesaian kredit bermasalah advisor☆

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

City Car

26 Desember 2022   07:20 Diperbarui: 26 Desember 2022   10:16 523
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi citycar/sumber: liputan6.com

City Car

Keinginan membeli mobil kecil nan lincah, ber cc kecil, berbahan bakar irit, berpajak kendaraan bermotor tidak mahal, harga terjangkau, tidak ber body protector badan/raga secara langsung karena fisiknya mobil dan bukan sepeda motor. Dan sebagai solusi alternative karena kecelakaan sepeda motor yang menimpa istri tercinta beberapa waktu silam.

City Car, jenis kendaraan yang satu ini sejak beberapa tahun terakhir banyak kita jumpai melintas di jalan-jalan protokol. Selain ukuran mobil yang relative kecil, juga lincah sehingga mampu bermanuver di laha-lahan sempit, ber cc kecil sehingga tidak membutuhkan asupan bahan bakar yang banyak alias boros, demikian halnya beban pajak yang harus dibayar juga relative tidak mahal, harga baru maupun secondnya tidak terlalu mahal, dan yang paling penting mampu melindungi badan/raga pengendara dari benturan atau tabrakan langsung oleh kendaraan lain.

Untuk mendapatkannya tidak harus dengan membeli mobil baru. Banyak mobil second keluaran tahun 2000-an keatas yang kondisinya relative masih layak pakai. Tinggal disesuaikan dengan isi kantong.

City Car lebih diminati emak-emak karena lebih familier dan 'compatible' dengan sosok perempuan. Dibanding dengan kendaraan roda dua atau sepeda motor kelebihan city car ini adalah dapat melindungi pengemudi dari terik panas dan basah karena hujan. Harga second city car jenis tertentu tidak terpaut banyak dengan sepeda motor keluaran terbaru.

Dengan makin banyaknya kendaraan bermotor terutama baik mobil maupun sepeda motor yang berlalu lalang di jalan-jalan raya di kota-kota di Indonesia, semakin menambah tingkat potensi kecelakaan yang disebabkan karena tidak tertibnya sebagian pengendara kendaraan bermotor yang akhir-akhir ini kerap kita jumpai. Saling serobot, lampu kuning bukannya sebagai peringatan untuk waspada dengan mengurangi kecepatan untuk kemudian berhenti, tetapi lampu kuning diartikan untuk menambah dalam tarikan pedal gas agar dapat lolos dari sergapan lampu merah.

Tak kalah berbahayanya pada saat menanti lampu hijau akan segera menyala sebagai tanda semua kendaraan diperbolehkan untuk berjalan namun lampu masih berwarna merah oknum pengendara kendaraan bermotor langsung tancap gas untuk melaju, akibatnya dari sisi jalan yang lain masih menyala lampu hijau yang kemudian beralih menyala menjadi lampu kuning, meluncur kendaraan lain dengan kecepatan tinggi, karena tidak ingin berhenti gara-gara harus mengurangi kecepatan karena lampu menyala kuning untuk kemudian menyala merah sebagai tanda semua kendaraan harus berhenti. Brrraaakkk.......! Terjadilah kecelakaan.....!!

citycar perjuangan, agustus 2012 (dok. pribadi)
citycar perjuangan, agustus 2012 (dok. pribadi)

Kecelakan tidak bakal terjadi apabila semua pengendara mematuhi peraturan berlalu lintas di jalan raya. Kehati-hatian dan upaya meminimze kecelakaan dapat dicegah dan diantisipasi oleh masing-masing pengendara.  

Peralihan dari berkendara sepeda motor ke mobil khususnya city car sebagai salah satu upaya mengantisipasi dan meminimalisir terjadinya benturan langsung ke raga sebab trauma atas kejadian yang pernah menimpa istri saat berhenti di lampu merah traffic light, mengalami kecelakaan sepeda motornya ditabrak oleh pengendara lain yang sedang buru-buru di jalan raya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun