Misalnya, di sektor hulu, operasi perusahaan di luar negeri telah merambah lebih dari 13 negara. Kemudian, produk pelumas Pertamina juga telah mampu menembus pasar di 17 negara, dan memliki 1 unit produksi di Thailand dengan kapasitas lebih dari 535 juta liter per tahun.
Kita patut mengapresiasi kegaduhan publik terhadap rencana IPO subholding Pertamina ini. Sebab itu menandai bahwa masyarakat kita pada dasarnya masih sangat peduli dengan persoalan energi dan migas.
Tapi dengan pemaparan seperti di atas, kita juga harusnya bisa melihat rencana IPO untuk subholding Pertamina ini dengan lebih jernih.
Jangan mudah terpancing oleh "gimmick" seolah-olah membela kepentingan masyarakat, tapi sebenarnya berpihak pada kepentingan mereka yang ingin menjadikan Pertamina sebagai "sapi perahan".