Mohon tunggu...
Bagus Suci
Bagus Suci Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penikmat Pengetahuan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Suka belajar dan berbagi manfaat

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Program Langit Biru dan Upaya Bali Menjadi "Green Island"

12 Juli 2020   19:47 Diperbarui: 12 Juli 2020   19:45 401
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Langit Bersih Bali (credit: water-sport-bali.com)

Bali selama ini menjadi destinasi wisata utama di Indonesia. Tiap tahun ada jutaan wisatawan yang berkunjung ke Pulau Dewata ini.

Hal ini tentu saja baik bagi perekonomian, tapi juga tak menutup mata berdampak negatif bagi lingkungan. Upaya menanggulangi itu menjadi PR besar bagi pemerintah dan segenap pemangku kepentingan di Pulau Dewata.

Menurut data Dinas Pariwisata Provinsi Bali, selama tahun 2019 lalu, setidaknya ada 6,3 juta wisatawan mancanegara berkunjung ke Bali. Angka ini lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya, yakni 6,07 juta.

Sedangkan, jumlah wisatawan domestik diperkirakan mencapai 10 juta orang. Angka ini juga meningkat dibanding tahun sebelumnya, sebab menurut perhitungan Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah wisatawan domestik yang plesiran ke Bali mencapai 9,7 juta orang pada 2018.

Meningkatnya jumlah wisatawan ini, diakui atau tidak, telah mendorong perputaran uang yang sangat masif bagi masyarakat Bali. Sektor pariwisata juga turut mendongkrak pendapatan negara.

Namun, hal ini juga bisa menjadi pisau bermata dua bagi lingkungan di Bali. Pariwisata disinyalir memiliki peranan yang besar bagi rusaknya lingkungan di Pulau Dewata.

Berdasarkan data Balai Wilayah Sungai Bali-Penida Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Departemen Pekerjaan Umum, suhu udara di Bali pada bulan November 2008 mencapai 32-33 derajat celcius. Padahal sebelumnya, suhu udara tercatat rata-rata berkisar 28-30 derajat celcius.

Sementara tinggi permukaan air laut juga mengalami kenaikan permukaan air laut hingga 50 sentimeter dan hampir di semua pantai di Bali.

Yang paling kentara adalah meningkatnya polusi udara di Bali. Kini kota-kota di Bali jangan dibayangkan sebagai sebuah pedesaan yang asri dengan udara yang segar sebagaimana dulu. Realitanya justru sebaliknya.

Sebagai gambaran, Kota Denpasar (peringkat 7), Ubud (peringkat 9), dan Jimbaran (peringkat 10) masuk ke dalam 10 besar kota paling berpolusi di Indonesia berdasarkan IQAir pada Sabtu, 11 Juli 2020 pukul 15.00 WIB.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun