Mohon tunggu...
Rokhman
Rokhman Mohon Tunggu... Guru - Menulis, menulis, dan menulis

Guru SD di Negeri Atas Awan

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Perlukah Guru Libur Menulis?

19 Desember 2022   09:07 Diperbarui: 19 Desember 2022   09:41 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi : dakwatuna.com

Rutinitas kerap dituding sebagai biang keladi dari keadaan yang serba membosankan. Meski tidak salah, anggapan itu tidak seluruhnya benar. Sebab, faktor pemicu yang mengganggu produktivitas kerja itu sangat bervariasi dan cukup rumit untuk diuraikan. Maka, yang bisa dilakukan adalah bagaimana cara menyiasati situasi tersebut.

Salah satu cara untuk mengusir rasa jenuh atau situasi yang membosankan adalah dengan mengambil cuti atau waktu libur. Libur merupakan dambaan bagi setiap pegawai, termasuk guru. Libur adalah cara untuk rehat dari rutinitas supaya kembali segar bugar. Setelah liburan diharapkan ada energi baru dan siap menjalani rutinitas kembali.

Lantas bagaimana dengan menulis? Sejatinya aktivitas menulis bisa dilakukan secara terus menerus. Apapun yang bisa ditulis sesuai passion yang telah dipilih. Menulis bisa menjadi habituasi yang justru bisa menjadi obat untuk mengusir kejenuhan.

Sebenarnya pangkal dari masalah kejenuhan dan kebosanan menurut psykolog adalah kemampuan mengatur diri (self management) yang kurang. Mereka yang terjangkit penyakit ini umumnya karena kurang cakap dalam membagi dan menggunakan waktu, dalam mengatur kemampuan diri, serta memahami minat atau kebutuhan pribadi.

Maka, resep untuk mengatasi gangguan tadi sebenarnya gampang saja, yakni meningkatkan kemampuan pengelolaan diri. Beban pekerjaan berlebih (over load) atau sebaliknya kekurangan beban pekerjaan (under load) tidak menjadi masalah bagi seseorang yang memiliki self management yang tinggi.

Hal itu sejalan dengan pemikiran Much. Khoiri yang ditulis dalam buku, "SOS, Menulis dalam Kesibukan." Buku ini menjawab keraguan seseorang yang sering menjadikan kesibukan sebagai alasan untuk tidak menulis. 

Menurut Mr Emcho begitu sapaan akrabnya, salah satu kunci agar bisa menulis dalam kesibukan adalah displin dalam manajemen waktu. Ketika sehari lupa tidak menulis maka seseorang harus membayarnya dengan menulis di hari lain.

Nah, bagi sebagian guru yang sedang menikmati liburan, apakah libur menulis juga? Jika Anda seorang guru dan sudah memiliki pilihan rencana untuk aktivitas menulisnya, justru liburan merupakan saat yang tepat untuk mengeksekusi rencana-rencana tersebut. 

Ibarat peserta didik kita yang dituntut untuk naik kelas. Naik kelas itu bukan hadiah dari guru tetapi sesuatu yang harus diperjuangkan. Demikian juga dengan menulis, jika ingin naik level sebagai penulis tentu perlu perjuangan.

Akhirnya, semoga Allah SWT selalu memberikan jalan kemudahan dalam mewujudkan rencana-rencana kita dalam menulis. Semoga kita bisa terus naik kelas dan menjadi lebih baik dari sebelumnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun