Mohon tunggu...
Rokhman
Rokhman Mohon Tunggu... Guru - Menulis, menulis, dan menulis

Guru SD di Negeri Atas Awan

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Menulislah, Jangan Menunggu Tulisan Baik

15 November 2022   12:39 Diperbarui: 15 November 2022   12:52 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi : dakwatuna.com

Seperti apakah tulisan yang baik itu? Jika berbicara tentang sesuatu yang baik, pasti akan membawa kita pada pro dan kontra yang tidak ada habisnya. Ukuran baik dan tidak baik sangat subjektif. Masing-masing kepala mempunyai kriteria sendiri-sendiri. Termasuk untuk menyatakan bagaimana sebuah tulisan disebut tulisan yang baik.

Edi Warsidi, dalam buku Resensi Buku, Apa dan Bagaimana Tekniknya (2008), menyebutkan bahwa untuk menilai sesuatu itu baik atau tidak perlu dibangun adanya kesepakatan-kesepakatan. Berkaitan dengan tulisan, di kalangan editor atau mereka yang berkecimpung menilai tulisan menyatakan bahwa tulisan yang baik adalah tulisan yang dapat berkomunikasi secara efektif dengan pembaca, kepada siapa tulisan itu ditujukan.

Dengan mengabaikan semua kemungkinan perbedaan yang ada, banyak editor dan kritikus melihat ciri-ciri tertentu yang sama pada semua tulisan, khususya yang bersifat ekspositoris. Secara umum ciri-ciri tulisan yang efektif antara lain: bermakna, jelas, padu dan utuh, ekonomis, serta berkaidah gramatika.

Pertama, tulisan yang baik itu bermakna. Artinya tulisan itu harus mampu menyatakan sesuatu yang memiliki makna bagi pembaca. Jika tidak, tentu akan sia-sialah pekerjaan menulis dan membaca itu. Misalnya jika tulisan itu ternyata hanya mengulang apa yang sudah diketahui banyak pembaca.

Maka, agar bisa melahirkan tulisan yang bermakna, penulis perlu menganalisis dahulu calon pembacanya, membuat penilaian yang tepat atasnya, kemudian baru menyesuaikan tulisan dengan apa yang diinginkan pembaca.

Kedua, tulisan yang baik harus jelas. Sebuah tulisan jangan sampai membuat bingung pembacanya. Tentu pembaca mau membaca sebuah tulisan karena membutuhkan informasi tertentu. Maka, ketika menemukan tulisan yang dimaksud harapannya keingintahuan pembaca dapat terjawab. Pembaca dapat menangkap makna yang ada dalam tulisan tersebut.

Ketiga, tulisan yang baik harus padu dan utuh. Tulisan dikatakan padu dan utuh jika pembaca dapat mengikuti alurnya dengan mudah. Tulisan terorganisasikan dengan jelas menurut perencanaan dan bagian-bagiannya terhubung dengan kata/frase penghubung.

Keempat, tulisan yang baik ekonomis. Artinya tulisan yang baik tidak membiarkan waktu pembaca hilang percuma. Kata demi kata akan menuntun hingga titik terakhir. Untuk itu penulis akan berusaha agar tulisan padat dan mudah dicerna pembaca.

Kelima, tulisan yang baik mengikuti pola gramatika. Yakni tulisan harus mengikuti bahasa yang baku yang banyak dipakai anggota masyarakat baik dalam komunikasi formal maupun norformal. Dengan istilah lain tulisan menggunakan ejaan sesuai Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI).

Akhirnya, untuk bisa menulis sesuai dengan kelima ciri tersebut di atas tidaklah mudah. Butuh proses. Dan yang terpenting ada tekad yang kuat untuk terus berlatih menulis. Menulislah, jangan menunggu tulisan kita baik tetapi dengan menulis pada saatnya nanti tulisan kita akan menjadi baik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun