Mohon tunggu...
Rokhman
Rokhman Mohon Tunggu... Guru - Menulis, menulis, dan menulis

Guru SD di Negeri Atas Awan

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Jangan Ajari Siswa Menulis Jika Guru Malas Menulis

19 November 2020   14:56 Diperbarui: 19 November 2020   15:02 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: english.newstracklive.com

Ada pepatah mengatakan guru kencing berdiri murid kencing berlari. Ungkapan ini menggambarkan bahwa teladan yang kurang baik dari seorang guru akan mudah ditiru oleh siswanya. Bahkan mungkin apa yang dipraktikkan jauh lebih jelek dari yang dilakukan oleh guru.

Maka, untuk menggelorakan semangat menulis di kalangan siswa guru juga harus menulis. Jika guru malas menulis akan berakibat motivasi siswa untuk menulis juga rendah. Untuk itu, jangan ajari siswa untuk menulis jika gurunya tidak pernah menulis.

Rendahnya motivasi siswa dalam menulis sangat tergantung pada guru. Di samping itu, dari sisi siswa sendiri kadang memiliki permasalahan yang berkaitan dengan menulis. Siswa sekarang atau sering disebut generasi milenial selalu berpikir serba instan. Menulis merupakan sesuatu yang mereka takutkan. Takut salah menjadi alasan utama.

Untuk itu, sebagai guru hendaknya berusaha mencari solusi agar anak tidak takut untuk menulis. Caranya siswa dibagi dalam beberapa kelompok dan tiap kelompok diberi satu topik untuk dikembangkan menjadi tulisan. Latihan menulis berita ringan. Sedapat mungkin dicarikan topik aktual dan sedang viral namun relevan bagi anak.

Dengan penjelasan secukupnya siswa mencoba berlatih. Meskipun dengan kerja kelompok ini berjalan sedikit lamban namun mereka merasakan pengalaman menulis. Bagaimana memulai dan apa yang harus mereka curahkan dalam sebuah tulisan.

Menulis merupakan suatu keterampilan yang sering menjadi momok bagi sebagian orang. Terlebih bagi siswa. Keterampilan menulis tidak datang tiba-tiba. Perlu pembiasaan dan latihan terus menerus.

Di era media sosial sebenarnya anak sudah terbiasa menulis berita ringan dalam bentuk status di media sosial. Hampir semua siswa bisa melakukan baik di youtube atau akun media sosial lainnya dengan bermodalkan telepon pintar di tangan. Tugas guru memancing hasrat anak untuk bisa menulis dan menghasilkan karya. Diawali dengan menulis berita sederhana dari yang mereka lihat dan alami.

Di sisi lain guru harus tetap berusaha mencari cara atau teknik untuk meningkatkan motivasi menulis siswa. Mencoba tidak ada salahnya. Butuh kesabaran dan ketekunan. Kata sabar sudah mendarah daging di tubuh guru meski sulit dalam praktiknya. Guru juga tidak boleh malas untuk terus belajar. Termasuk untuk belajar menulis. Menulis di samping untuk pengembangan diri juga untuk memotivasi siswa

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun