Mohon tunggu...
Rokhman
Rokhman Mohon Tunggu... Guru - Menulis, menulis, dan menulis

Guru SD di Negeri Atas Awan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Meningkatkan Minat Baca Siswa

8 Oktober 2017   17:08 Diperbarui: 8 Oktober 2017   17:27 10471
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi

Membaca merupakan kegiatan yang mudah dilakukan namun sulit untuk menjadikan suatu kebiasaan. Kebiasaan membaca belum membudaya pada masyarakat, khususnya di kalangan siswa. Kegemaran membaca bukanlah faktor keturunan. Kegemaran atau kebiasaan membaca dapat diperoleh melalui pembiasaan dan latihan yang kontinyu.

Mengapa siswa enggan membaca? Karena mereka belum merasakan kegiatan membaca sebagai suatu kebutuhan. Mereka masih beranggapan bahwa membaca sebagai sebuah kewajiban. Sebagian besar siswa mau membaca apabila ada perintah dari guru atau jika akan ada ulangan. Sedikit sekali siswa yang memanfaatkan waktu luangnya untuk membaca di perpustakaan.

Membaca adalah pondasi dasar kemampuan siswa. Siswa yang kemampuan membacanya minim akan berdampak pada hasil belajarnya. Di samping itu kemampuan membaca juga berkaitan erat dengan kemampuan menulis. Semakin banyak bacaan yang dibaca, maka semakin luas pengetahuan atau informasi yang diperoleh. Artinya, semakin banyak pula gagasan yang dapat dituangkan dalam bentuk tulisan.

Sedangkan minat baca adalah keinginan yang kuat yang disertai dengan usaha seseorang untuk membaca. Orang yang mepunyai minat baca yang besar bersedia untuk mendapatkan bahan bacaan dan kemudian membacanya atas keinginan sendiri. Orang yang minat bacanya tinggi akan menjadikan membaca sebagai kebiasaan sekaligus kebutuhan (Dikdasmen, 1996)

Lantas bagaimana cara menumbuhkembangkan minat baca pada siswa? Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan minat baca dapat dilakukan melalui lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.

Di lingkungan keluarga orang yang sangat berperan adalah kedua orang tua. Maka, orang tua dapat melakukan hal-hal berikut; 1. menciptakan suasana keluarga yang menyenangkan, 2. menyediakan bahan bacaan yang sesuai dengan usia dan kebutuhan anak, 3. menjadi contoh tidak hanya sekadar memberi contoh. 4. menghargai kemampuan anak dengan tidak membandingkan kemampuan anak yang satu dengan lainnya. 5. menyelingi kegiatan membaca dengan kegiatan yang lain seperti bercerita, mewarnai atau menggambar.6. melakukan kegiatan membaca secara rutin. 7. memberi hadiah anak dengan buku. 8. mengajak anak jalan-jalan ke toko buku atau perpustakaan, 9. mendampingi anak ketika membaca, dan 10. memberikan solusi ketika anak mengalami kesulitan dalam memahami bacaan.

Meningkatkan minat baca di lingkungan sekolah dapat dilakukan oleh kepala sekolah, guru maupun petugas perpustakaan. Yang dapat dilakukan oleh kepala sekolah antara lain; 1. Meningkatkan kualitas perpustakaan sekolah dari segi sarana dan prasarana, 2. Mewajibkan guru untuk memanfaatkan perpustakaan sebagai bagian dari proses belajar mengajar, 3. Menetapkan jam wajib kunjung perpustakaan untuk setiap kelas, 4. Mengikutkan sekolah dalam kegiatan lomba yang berhubungan dengan minat baca, dan 5. berlangganan surat kabar/ majalah.

Andil pejabat terkait juga diperlukan dalam menumbuhkembangkan minat baca di sekolah. Pengawas sekolah misalnya dapat memotivasi sekolah untuk membudayakan kebiasaan membaca, memantau pendayagunaan perpustakaan sekolah dan memberi contoh atau melatih guru mengelola pembelajaran dengan memanfaatkan perpustakaan.

Yang tak kalah penting adalah peran guru. Guru dapat memotivasi minat baca siswa melalui cara; 1. Mewajibkan siswa membaca buku, baik buku pengetahuan popular maupun sastra, 2. mengadakan lomba bercerita, 3. memberikan bimbingan cara mencari informasi dari buku, 4. mewajibkan perpustakaan sebagai bagian dari proses pembelajaran, dan 5. menugaskan anak membuat mading kelas atau sekolah secara kontinyu.

Itulah beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk menumbuhkembangkan minat baca siswa. Kegiatan membaca merupakan urat nadi dalam belajar. Dengan membaca berarti siswa belajar. Maka, dibutuhkan motivasi positif dan kompak dari seluruh elemen terkait demi tumbuh kembangnya budaya baca.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun