Mohon tunggu...
Olys Abd
Olys Abd Mohon Tunggu... MAHASISWA UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

hobi saya membaca

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Filsafat Ilmu : Ontologi, Epistemologi, Aksiologi

3 Oktober 2025   23:25 Diperbarui: 4 Oktober 2025   00:28 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

FILSAFAT ILMU : ONTOLOGI, EPISTEMOLOGI, DAN AKSIOLOGI

Di era modern, kemajuan pesat tak hanya terjadi di bidang teknologi, tetapi juga dalam pengetahuan manusia. Berlimpahnya klaim tanpa proses penyaringan yang tepat berpotensi menimbulkan kesalahan berpikir, yang pada akhirnya tercermin dalam perilaku keliru. Padahal, manusia dianugerahi akal untuk membedakan yang benar dan yang salah. Oleh karena itu, filsafat ilmu menjadi sangat penting karena mendorong kita untuk tidak hanya mencari kebenaran, tetapi juga meninjau ulang apa yang sudah kita ketahui. Meskipun demikian, seiring meningkatnya kompleksitas hidup, filsafat mungkin tidak selalu memberikan jawaban yang sepenuhnya memuaskan (Rewita, 2022).

Secara etimologi, filsafat berasal dari bahasa Yunani, yaitu philos (cinta) dan sophos (kebijaksanaan/kebenaran), yang bermakna "cinta kebijaksanaan". Secara terminologi, filsafat adalah ilmu yang berupaya mengungkap hakikat suatu fenomena melalui penggunaan akal, fokus pada esensi mendasar alih-alih sekadar gejala lahiriah (Rewita, 2022).

Dalam filsafat ilmu, terdapat tiga landasan berpikir utama yang saling melengkapi dan membentuk kesatuan pengetahuan: Ontologi, Epistemologi, dan Aksiologi. Hal ini menunjukkan bahwa setiap ilmu memiliki unsur-unsur pembentuk yang berbeda, namun ketiganya merupakan satu kesatuan yang utuh (Maliki dkk., 2024).

Ontologi

Berasal dari kata Yunani ontos (yang ada) dan logos (ilmu), Ontologi adalah cabang filsafat ilmu yang mengkaji hakikat segala sesuatu yang ada atau yang mungkin ada. Bidang ini membahas realitas dan esensi suatu hal, menjadikannya dasar utama filsafat (Dewi, 2021). Sederhananya, ontologi menjawab pertanyaan "apa".

Epistemologi

Berasal dari kata Yunani episteme (pengetahuan) dan logos (ilmu), Epistemologi adalah cabang filsafat yang meneliti asal-usul, cara pemerolehan, dan kriteria kebenaran pengetahuan. Ini berkaitan dengan ruang lingkup, landasan, dan legitimasi pengetahuan yang didapatkan manusia (Dewi, 2021). Epistemologi menjawab pertanyaan "bagaimana".

Aksiologi

Berasal dari kata Yunani axion (nilai) dan logos (ilmu), Aksiologi adalah cabang filsafat yang secara sederhana mengkaji nilai. Melalui aksiologi, kita dapat menentukan apakah suatu hal memiliki nilai dan sejauh mana nilai tersebut dianggap baik atau buruk (Dewi, 2021). Aksiologi menjawab pertanyaan "untuk apa".

Kesimpulannya, pesatnya perkembangan pengetahuan saat ini menuntut manusia untuk berpikir rasional agar terhindar dari kekeliruan. Filsafat ilmu berperan sebagai alat penting untuk menghadapi tantangan ini. Dengan berlandaskan tiga fondasi utama—Ontologi (hakikat), Epistemologi (metode), dan Aksiologi (nilai)—filsafat ilmu mampu menyediakan kerangka pengetahuan yang menyeluruh, sistematis, dan bernilai dalam penerapannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun