Mohon tunggu...
Ollen Ester Wangania
Ollen Ester Wangania Mohon Tunggu... Jurnalis - @ollenester

MA Student

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

"My Best Moment, Special Figure, and Resolution"

8 Januari 2018   20:03 Diperbarui: 8 Januari 2018   20:15 918
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari itu seperti hari biasanya bagi seorang ibu yang memiliki bayi berusia 6 bulan. Bangun tidur, menyusui, tidur lagi, bermain bersama anak, dan tak lama akan tidur siang lagi. Saat itu bayi laki-laki saya baru masuk hari kedua diberi makanan solid food, sehingga saya pun baru menyesuaikan jam makan yang tepat dengan mencoba makanan berupa buah dan sayur yang terlebih dahulu diblender dan dicampur dengan ASI.

Aksi teror Inggris

Tepatnya tanggal 22 Maret 2017. Saat itu waktu menunjukan hampir pukul 4 sore waktu London Inggris, tiba-tiba saya mendapat whatsapp dari seorang produser tv tempat kerja saya sebelumnya yang kemudian menanyakan kabar kami dan bagaimana keadaan saat itu di London. Saya pun bertanya kepada suami saya dengan bingung, "Memangnya ada kejadian apa Pa?" Ternyata saya tak menyimak apa yang disampaikan suami saya sebelumnya bahwa ada "kejadian" di sekitar pusat kota London siang itu sesuai keterangan berita online yang dibacanya saat makan siang.

Sejak pukul 2 siang hari itu telah terjadi aksi teror di area Westminster Bridge pusat kota London, tepat di depan Big Ben yang merupakan ikon dan pusat keramaian para turis hingga ke area gedung parlemen Inggris. Aksi teror tersebut dilakukan seorang pengemudi yang menabrakan mobilnya ke para pejalan kaki di sepanjang jembatan Westminster dan mengakhiri aksinya dengan menusuk hingga tewas seorang polisi penjaga gedung parlemen. Akibat dari aksinya tersebut 6 orang tewas termasuk pelaku sendiri yang akhirnya dilumpuhkan oleh tim anti teror tentara dan kepolisian Inggris. Sementara korban luka dari kejadian tersebut pun tak sedikit. Setidaknya ada 49 orang yang terdata, 4 orang diantaranya kritis dan beberapa diantaranya merupakan korban anak-anak.

Sungguh miris, apalagi setelah aksi teror tersebut Inggris beberapa kali diterjang aksi teroris beruntun lainnya. Saya pun menanggapi pesan whatsapp dari teman produser saya, dengan informasi yang didapatkan dari berita online dan siaran tv lokal sore hari itu. Ternyata teman saya itu langsung meminta saya untuk memberikan live report by skype terkait kejadian di London saat itu dan gambaran mengenai kota London sendiri.

Memulai kembali "pekerjaan lama"

Sesungguhnya setelah resign dari pekerjaan sebagai seorang reporter, sangat berat bagi saya untuk berbicara kembali di depan kamera dan dilihat ribuan bahkan jutaan orang. Apalagi setelah memiliki bayi dan memiliki aktivitas 1x24 jam mengurus anak dan rumah. Hampir tidak pernah ada waktu untuk mengupdate isu terkini ataupun sekedar mengurus diri. 

Namun saat itu seakan terotomatis mengiyakan permintaan "atasan", saya pun dalam waktu kurang dari 10 menit langsung memberikan penjelasan secara live terkait kejadian terkini di London sesaat setelah aksi teror berlangsung untuk program berita tengah malam waktu Indonesia. Dengan bermodal visual dari tv berita di Inggris dan pengalaman berkeliling di lokasi Westminster Bridge, saya mencoba menggambarkan bagaimana lokasi jembatan ketika insiden terjadi. 

Saat itu suasananya masih mencekam karena ratusan orang dikelilingi ambulans dan pihak kepolisian seakan memagar di tempat kejadian perkara. Lokasi tersebut langsung disterilisasi mengingat puluhan dari pejalan kaki masih terkapar berlumuran darah di beberapa titik di sepanjang 500 meter jembatan ke arah gedung parlemen Inggris. Sehingga tak memungkinkan bagi warga ataupun pengemudi lainnya melintas di kawasan tersebut. Proses sterilisasi di jantung ibukota London tersebut berlangsung 2x24 jam.

Berjuang untuk yang terbaik

Di hari kedua di saat saya masih dimintai untuk memberikan live report pasca teror, saya mencoba memberikan gambar terkini dengan menyiarkan langsung melalui skype titik lokasi tempat kejadian perkara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun