Mohon tunggu...
Olivia Fadilla
Olivia Fadilla Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa PGSD

Nama : Olivia Fadilla Kelas : 3 PGSD A7 NIM :191330000449

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Bimbingan Belajar bagi Siswa dalam Mengatasi Masalah Belajar

4 Desember 2020   23:19 Diperbarui: 4 Desember 2020   23:21 330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

  • Pendahuluan
  • Pendidikan merupakan proses pengembangan potensi siswa sehingga mereka mampu menjadi pewaris dan pengembang budaya bangsa. Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang baik akan mendukung kemajuan suatu bangsa. Pendidikan adalah komponen terpenting untuk mewujudkan terbentuknya SDM yang berkualitas. Pendidikan sekolah dasar berperan penting dalam pembentukan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Pendidikan pada usia sekolah dasar merupakan cikal bakal terbentuknya siswa yang memiliki karakter, bertanggung jawab, peduli, mandiri dan lain-lain. Seperti yang tercantum dalam Peraturan Pemerintah  Nomor 17 Tahun 2010 bahwa.
  •  "Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan bertujuan membangun landasan bagi berkembangnya potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, dan berperibadian luhur serta berilmu,cakap,kritis,kreatif,dan inovatif".

  • Pendidikan dilakukan dengan kegiatan belajar. Belajar adalah kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh informasi yang dapat menimbulkan perubahan. Pendidikan dan belajar adalah satu kesatuan dimana belajar merupakan tahapan pelaksanaan pendidikan. Belajar dikatakan berhasil apabila tujuan pembelajaran dapat tercapai. Dalam kegiatan pembelajaran siswa sering mengalami masalah belajar.
  • Masalah belajar adalah hambatan-hambatan yang mempengaruhi kegiatan belajar bahkan dapat menyebabkan tidak tercapainya tujuan pembelajaran. Adapun masalah belajar yang sering di alami siswa adalah sikap malas, pasif dalam pembelajaran, mindset siswa menganggap materi sulit untuk di pahami, tidak mau mencoba hal baru, tidak mau memperhatikan guru ketika mengajar.

  • Pembahasan
  • Masalah belajar yang dialami siswa tentunya memiliki penyebab mengapa siswa bisa mengalami masalah belajar tersebut. Berikut ini adalah penjelasan mengenai masalah-masalah belajar berikut dengan penyebabnya:
  • Siswa yang bersikap malas pada umumnya kurang tertarik dengan materi yang disampaikan karena siswa lebih suka berpartisipasi secara langsung
  • Siswa yang pasif cenderung lebih suka bermain sendiri, lebih suka mengobrol
  • Mindset menganggap materi susah disebabkan oleh rasa tidak suka pada mata pelajaran tersebut sehingga menganggap seluruh materi sulit dipahami
  • Tidak mau mencoba hal baru karena takut salah
  • Tidak mau memperhatikan guru mengajar karena terlalu monoton
  • Siswa yang mengalami masalah dengan belajarnya biasanya ditandai adanya gejala: (1) prestasi yang rendah atau di bawah rata-rata yang dicapai oleh kelompok kelas; (2) hasil yang dicapai tidak seimbang dengan usaha yang dilakukan; (3) lambat dalam melakukan tugas belajar (Entang, 1983:13).
  • Berdasarkan penjabaran masalah belajar di atas ada beberapa faktor yang bisa menjadi penyebab timbulnya masalah belajar. Menurut Drs. Oemar Hamalik, (2005:117) faktor-faktor yang bisa menimbulkan kesulitan belajar dapat digolongkan menjadi 4 (empat) yaitu:
  • Faktor-faktor dari diri sendiri, yaitu faktor yang timbul dari diri siswa itu sendiri, disebut juga faktor intern. Faktor intern antara lain tidak mempunyai tujuan belajar yang jelas, kurangnya minat, kesehatan yang sering terganggu, kecakapan mengikuti pelajaran, kebiasaan belajar dan kurangnya penguasaan bahasa.
  • Faktor-faktor dari lingkungan sekolah, yaitu faktor-faktor yang berasal dari dalam sekolah, misal cara memberikan pelajaran, kurangnya bahan-bahan bacaan, kurangnya alat-alat, bahan pelajaran tidak sesuai dengan kemampuan dan penyelenggaraan pelajaran yang terlalu padat.
  • Faktor-faktor dari lingkungan keluarga, yaitu faktor-faktor yang berasal dari dalam keluarga siswa, antara lain kemampuan ekonomi keluarga, adanya masalah keluarga, rindu kampung (bagi siswa dari luar daerah), bertamu dan menerima tamu dan kurangnya pengawasan dari keluarga
  • Faktor-faktor dari lingkungan masyarakat, meliputi gangguan dari jenis kelamin lain, bekerja sambil belajar, aktif berorganisasi, tidak dapat mengatur waktu rekreasi dan waktu senggang dan tidak mempunyai teman belajar bersama.
  •  Masalah belajar yang dijabarkan dapat diatasi dengan melakukan bimbingan belajar secara individu maupun kelompok. Guru berperan penting dalam melakukan program bimbingan belajar. Sebelum lebih jauh, bimbingan belajar adalah segala upaya yang direncanakan dan disusun untuk mengatasi masalah-masalah belajar. Sebelum melakukan program bimbingan belajar, guru menganalisis kesulitan atau masalah apa saja yang dialami siswa. Guru dapat menganalisis melalui hasil belajar seperti nilai tugas harian, pengamatan secara langsung, atau melalui angket sehingga guru dapat memperoleh informasi yang tepat terkait masalah belajar yang dialami siswa karena setiap siswa tentu memiliki masalah belajar yang berbeda.
  • Bimbingan belajar yang dilakukan secara individu dapat dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung maupun setelah pembelajaran. Bimbingan belajar ketika pembelajaran berlangsung dapat dilakukan dengan proses pendekatan dengan siswa secara bergantian. Guru mendengarkan keluhan siswa dan memberikan solusi, arahan, serta metode penanganan yang tepat sesuai masalah belajar siswa. Contohnya ketika siswa mengalami kesulitan pada materi perkalian pecahan, guru dapat mengajarkan trik yang mudah untuk menyelesaikan soal. Tidak hanya memberikan trik tetapi siswa juga diajak untuk mencoba dan dibimbing agar dapat menggunakan trik tersebut.
  • Sedangkan bimbingan belajar secara kelompok dapat dijabarkan sebagai berikut:
  • Bimbingan belajar secara kelompok diawali dengan tahapan analisis karakteristik masinh-masing siswa. Hal ini bertujuan agar pengelompakan siswa dapat secara heterogen untuk saling melengkapi kekurangan antara siswa yang satu dengan yang lainnya.
  • Setelah analisis guru menyiapkan program bimbingan belajar yang sesuai
  • Guru menyiapkan strategi pelaksanaan bimbingan belajar yang menarik
  • Selalu mengingatkan kepada siswa untuk saling menghargai, peduli, tanggung jawab,
  • disiplin agar tujuan pembelajaran dapat tercapai melalui adanya kegiatan berkelompok.

Bimbingan belajar dikatakan berhasil apabila seluruh siswa mampu mencapai tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Hal ini diperkuat dengan pendapat Archer (1989) bahwa kebiasaan belajar siswa tidaklah bersifat bawaan lahir melainkan didapat melalui latihan yang konsisten dan sengaja dilakukan melalui pembiasan.

Adapun tujuan bimbingan belajar sekolah dasar yaitu agar siswa mampu membentuk karakter mereka kearah yang positif, menjadi siswa yang cepat tanggap, mau mengikuti perubahan kea rah yang lebih baik.

  • Simpulan
  • Masalah belajar adalah hambatan-hambatan yang mempengaruhi kegiatan belajar bahkan dapat menyebabkan tidak tercapainya tujuan pembelajaran. Faktor penyebab masalah belajar antara lain faktor dari dalam diri siswa, lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Masalah belajar yang dijabarkan dapat diatasi dengan melakukan bimbingan belajar secara individu maupun kelompok. Bimbingan belajar dapat dilakukan secara individu dapat dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung maupun setelah pembelajaran. Bimbingan belajar ketika pembelajaran berlangsung dapat dilakukan dengan proses pendekatan dengan siswa secara bergantian.

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Ames, C. & Archer, J. (1988). Achievement in the classroom: Student's learning strategies and motivation processes. Journal of educational psychology, 80, 3, 260-267.

 

Hamalik, Oemar. 2005. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan. Sistem. Jakarta: PT Bumi Aksara

Sheldon k & Elliot A.(1997). Aviodance Achievement Motivation: A Personal Goals Analysis. Journal of Personality and Social Psychology. Vol 73 No1, 171-185.

Ignatius Gemilau Ragil Prasetya dkk. 2013. Bimbingan Belajar Efektif Untuk Meningkatkan Kebiasaan Belajarpada Siswa Kelas VII. Vol 2 No. 1

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun