Mohon tunggu...
Oktav Unik Ardiana
Oktav Unik Ardiana Mohon Tunggu... Guru - Hamba Allah yang tengah menjadi seorang pembelajar. (Mahasiswi dan Guru IPA yang berdomisili di Banyumas dan Cilacap)

Anak perempuan pertama dari 4 bersaudara yang tengah belajar mengabdi pada dunia pendidikan. Masih terus belajar, belajar, dan belajar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Agar Tugas Serasa Game yang Menyenangkan (Mengemas LKPD Atom Part 1)

22 Februari 2021   13:19 Diperbarui: 22 Februari 2021   13:23 1214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kegiatan belajar daring yang dilakukan peserta didik masih terus berlanjut sampai kini di sebagian besar wilayah Indonesia. Sebagai seorang pendidik, saya pun merasa sudah cukup lama merasakan kondisi pembelajaran semacam ini. Meskipun di tempat saya mengajar sudah tidak lagi menggunakan metode daring, namun pembelajaran tatap muka belum sepenuhnya dijalani normal seperti keadaan semula.

Kami para guru setiap hari berinteraksi dengan peserta didik di asrama para santri karena sekolah tempat saya mengajar merupakan sekolah berbasis pesantren yang mengutamakan pembelajaran materi agama sebagai materi pokok. Meskipun demikian, pembelajaran formal pun turut mengimbangi khasanah keilmuan mereka agar tidak terjadi ketimpangan pemikiran dan sudut pandang dalam menyikapi berbagai permasalahan yang kelak dihadapi oleh para peserta didik dalam kehidupan.

Terlebih dalam kondisi sekarang ini, kegiatan pembelajaran mengutamakan bagaimana para peserta didik cakap dalam mengatasi setiap persoalan aplikatif dalam kehidupan sehari-hari, tentunya pemahaman secara kognitif menjadi tahap awal dalam mengenalkan peserta didik dengan materi yang dirasa masih sangat baru bagi mereka.

"Aku bosan mengerjakan tugas terus Mba," tutur seorang adik les privat pada saya beberapa waktu lalu. Usianya masih 14 tahun dan ia tengah merasakan kejenuhan dalam belajar daring selama ini.

"Tugasnya disuruh merangkum, disuruh ngerjain soal di LKS dan buku paket, lama-lama aku gak semangat lagi," tambahnya dengan muka yang pasrah dan lelah.

Kejadian ini membuat saya tertohok karena saya pun melakukan hal yang sama pada peserta didik di tempat saya  mengajar. Walaupun kami masih diberikan waktu sekitar 30 menitan untuk menjelaskan, namun saya merasa waktu tersebut sangat kurang untuk membuat para santri yang sekaligus siswa tersebut menyerap materi secara maksimal. Kami masih sangat dibatasi untuk berinteraksi dengan peserta didik terlalu lama dikarenakan pandemi yang masih menjadi momok bentuk kewaspadaan dalam melakukan kegiatan pembelajaran.

Selepas memberikan materi dalam bentuk modul, para peserta didik akan diberi lembar evaluasi untuk mengetahui sejauh mana pemahaman mereka yang diberikan secara kelompok. Mereka tidak diperkenankan membawa gadget ke asrama sehingga sumber belajar yang digunakan terbatas pada buku paket dan materi yang diberikan oleh guru sebagai seorang pengajar sekaligus pendidik.

Apabila saat pembelajaran daring para peserta didik dapat mengakses sumber dan referensi belajar seluas-luasnya di media maya, berbeda halnya dengan kondisi para santri sekaligus siswa di pesantren tempat saya memberikan materi IPA setiap minggunya. 

Terkadang saya berpikir begitu luar biasanya mereka yang dapat bertahan untuk selalu belajar dan mengaji di masa sulit seperti ini. Jika peserta didik yang di luar sana saja merasa jenuh mengerjakan tugas, apalagi dengan mereka yang setiap harinya tinggal di dalam asrama dan tidak diizinkan untuk berkeliaran keluar wilayah asrama dalam kurun waktu yang cukup lama.

Kami sebagai para pendidik berharap setiap tugas yang kami berikan tidak membuat mereka jemu dan tertekan. Kami berusaha mengemas modul pembelajaran dan lembar kerja peserta didik yang sederhana dan menarik bagi mereka. Kami berupaya agar ketika mereka mengerjakan tugas tak sekadar menunaikan kewajiban, namun juga merasakan aktivitas menyenangkan dalam mengerjakan tagihan tugas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun