Terima Kasih, 2020

Tik...tok...tik...tok...

Haha-hihi, eh tau-tau udah tanggal 31 Desember aja. Kemaren pas pertengahan tahun ngomel-ngomel karena 2020 lama banget, eh sekarang udah hari terakhir di 2020 aja nih. 

Hayo, siapa yang di sini kemaren misuh-misuh karena 2020 terasa lama banget terus sekarang kaget karena 2020 udah mau lewat? Yuk angkat tangannya dulu :)

2020 memang menjadi tahun yang sangat tidak terduga bagi sebagian orang. 1 Januari 2020, di saat semua orang bersukacita menyambut tahun yang baru serta berharap akan menjadi tahun yang terbaik dalam hidupnya, berbagai kejadian malah terjadi. Banjir pada awal tahun di ibukota Jakarta, berbagai bencana alam di Indonesia, hingga pandemi Covid-19 yang mulai masuk di Indonesia pada 2 Maret 2020 membuat tahun 2020 menjadi tahun yang sulit. Efek Covid-19 yang begitu besar berhasil mempengaruhi sebagian besar ekonomi Indonesia. Dimulai dari pembatasan pergerakan yang digencarkan oleh pemerintah, larangan untuk berkerumun, serta penurunan ekonomi karena daya beli yang menurun berhasil membuat banyak orang merasa 2020 tidaklah seindah yang diharapkan.

2020 memang tahun yang berat. Banyak orang yang kehilangan pekerjaan karena perusahaan tidak sanggup mempertahankan tingkat produksinya. Pembelajaran juga dialihkan menjadi jarak jauh sehingga banyak siswa dan mahasiswa merasa stres. Stres berlebih ini dikarenakan tidak bisa berkumpul langsung dengan teman-teman atau tugas yang semakin menumpuk karena PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh). Lalu orang-orang terdekat yang kita cintai harus berjuang menghadapi pandemi Covid-19, baik sebagai tenaga kesehatan ataupun pasien yang terkena virus ini. TIdak sedikit pula yang akhirnya harus meninggalkan dunia ini karena virus yang ditemukan di Wuhan, China, akhir Desember 2019.

Meskipun terasa berat dalam menjalani hari ke harinya, masih ada beberapa hal yang bisa kita ambil selama 2020 berlangsung. Misalnya, kita terpaksa harus work from home akhirnya bisa mempunyai waktu yang lebih banyak di rumah bersama keluarga tercinta. Ya meskipun jadinya jam kerja makin gak teratur sih, hehe. 

Beberapa orang juga memanfaatkan situasi lockdown ini untuk mengembangkan skill yang selama ini tidak sempat dipelajari. Ada yang mulai berlatih memasak. bernyanyi, menulis, atau berlatih menggunakan software di komputer. Namun ada juga orang-orang yang melakukan berbagai kegiatan lainnya, misalkan membuat dalgona coffee atau bermain bingo-bingoan,. TikTok juga menjadi ramai. Lalu ada juga film dan drama yang tayang di platform hiburan kembali naik pamornya karena ditonton oleh orang-orang yang ingin mengisi waktu luang.

2020 juga membuat kita melihat bahwa masih ada banyak orang baik di sekitar kita. Karena ingin membantu sesama karena kesulitan selama pandemi, berbagai donasi dibuka. Saling gotong royong dan saling menolong antar sesama manusia juga terlihat sehingga kita bisa yakin bahwa orang-orang baik seperti ini akan selalu ada. Walaupun begitu, kita juga menyaksikan beberapa kelakuan orang yang membuat kita mengelus dada karena kesal. 

Mulai tidak mematuhi beberapa peraturan yang sudah ditetapkan, begitu senangnya melakukan war di dunia maya, hingga muncul rasa egois karena merasa dirinya pasti sehat tentunya membuat mereka yang sedang berjuang melawan pandemi hanya bisa menarik napas dengan berat. Setiap orang memang mempunyai karakteristik yang berbeda-beda dan ini adalah salah satu dari kelakuan buruk yang tidak patut ditiru. 

Jika kita ingin merefleksikan kembali mengenai apa yang sudah kita jalani selama 2020, mari kita apresiasi sedikit usaha keras yang sudah kita jalani selama ini. Berjalan berdampingan dengan kondisi yang semakin tidak menentu memang bisa membuat kita menjadi sedikit tidak waras. Namun jika kalian sudah bisa membaca tulisan ini, di hari terakhir 2020, saya ingin berkata bahwa kalian hebat. Kalian sudah berhasil berjuang sejauh ini dan sudah mencapai titik ini. 

Meskipun banyak rintangan yang masih menghampiri dalam kehidupan kalian, merasa tidak berguna karena tidak berkembang selama masa pandemi ini, kalian masih bisa bertahan sampai hari ini. Saya ingin memberikan semangat kepada kalian karena sudah mau terus berusaha melalui cara apapun itu hingga saat ini. Saya percaya kita akan bisa bersama-sama melewati pandemi ini.