Mohon tunggu...
Oktavianti
Oktavianti Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa pendidkan sejarah

man jadda wajada

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Aspek-aspek Nasionalisme di Myanmar

20 Juni 2021   14:47 Diperbarui: 20 Juni 2021   15:02 878
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
kampanye burma (1944-1945) image by pinterest.com/thurain1971

Aspek politik

Dalam aspek politik, myanmar di perintah langsung oleh inggris dan kedaulatan nya di ambil semenjak kerajaan kerajaan lokal di taklukan. Khususnya dinasti konbaung yang telah lama memerintah. Sejak tahun 1886 seluruh wilayah Myanmar dimasukkan ke dalam bagian imperium Inggris-India. Kedudukan ini berlangsung hingga tahun 1937. Myanmar dipisahkan dari India Pada tahun 1942 Myanmar di bawah kekuasaan penjajah Jepang sampai dengan bulan Mei 1945. Dan myanmar kembali ke kekuasaan inggris hingga tahun 1948.

Kudeta militer yang dilakukan oleh jendral ne win adalah awal dimulainya pemerintahan militer di myanmar. Menggesernya pelaksanaan demokrasi parlementer yang sudah di terapkan di myanmar dari inggris sejak merdekanya myanmar pada tanggal 04 januari 1948 diakibatkan karena munculnya kekuatan militer dalam sistem politik negara myanmar. Semenjak adanya peralihan kekuasaan kepada militer ini, mengakibatkan seluruh aspek kehidupan yang ada di Myanmar diambil alih oleh militer baik dari segi politik, pemerintahan dan ekonomi. Pendapat ini dikemukakan oleh Davis I. Steinberg yang menyebut Myanmar sebagai the most monolithically military-controlled in the world. Hal ini disebabkan kondisi pemerintahan Myanmar yang sangat dikendalikan oleh militer sejak tahun 1962. Dalam menjalankan pemerintahannya, junta militer yang dipimpin oleh Jenderal Ne Win membuat negara Myanmar cenderung menutup diri dari pihak asing sesuai dengan kebijakan isolasi yang diterapkannya. Tidak hanya itu Pemerintah militer juga menerapkan ideologi sosialisme dengan istilah Burmese Way to Socialism sebagai dasar bagi sistem politik dan ekonomi. Dan , pemerintah hanya mengakui adanya satu partai politik yang bernama Burmese Socialist Program Party (BSPP) atau Partai Lenzin dengan mayoritas anggotanya yaitu golongan militer serta menghapus semua partai oposisi yang ada di negaranya.

Aspek ekonomi

Ekonomi Burma berasaskan pertanian dan fungsi terutama pada kas dan sistem barter. Industri utamanya dikontrol oleh militer yang dikelola perusahaan-perusahaan negara. Pasar gelap menyerap setiap aspek kehidupan ekonomi, dari tahun 1989 mengakibatkan meroketnya harga terhadap control harga resmi. Banjirnya investasi asing di minyak dan gas oleh perusahaan perusahaan barat  dan dalam pariwisata kehutanan, dan pertambangan yang di lakukan oleh perusahaan-perusahaan asia Ini di bawa oleh SPDC kebijakan pasar terbuka. Ledakan yang dihasilkan dalam perdagangan dengan Tiongkok telah mengubah Burma kurang berkembang menjadi pusat bisnis yang berkembang pesat. Sebuah program pemberantasan narkotika telah dimulai di perbatasan timur laut negara bagian, yang menyumbang sekitar 60% dari heroin dunia, dengan mendorong petani untuk menanam tanaman pangan bukan poppies.

Ada beberapa rencana untuk sektor ketergantungan kepada impor myanmar, dan manufaktur, kemiskinan rural, menderita karena ketatnya kontrol dari pemerintah kebijkan ekonomi yang tidak efisien, dan negara bersumber tingginya harga. Junta (aktivis Myanmar) mengambil langkah-langkah pada awal 1990an untuk membebaskan ekonomi setelah berdekadedekade mengalami kegagalan di bawah "Burmese Way to Socialism," tetapi usaha tersebut tertahan, dan beberapa tindakan liberalisasi ditunda. Ketidakseimbangan kondisi makroekonomi termasuk iflasi, tidak jelasnya suku bunga rezim, dan ketidaksesuian nilai tukar resmi dengan nilai kyat myanmar, hal ini di sebabkan karena myanmar tidak memiliki stabilitas fiskal maupun moneter.

Junta menolak menerima hasil dari pemilihan legislatif yang terjadi pada tahun 1990, dan menekan peregrakan demokrasi pada tahun 1988, mengakibatkan tertahannya sebagian besar bantuan pembangunan. Amerika Serikat memksakan sanksi ekonomi baru terhadap myanmar termasuk juga larangan impor produk dari negara myanmar. memberpelayanan financial oleh personel AS. Iklim investasi yang buruk juga memperlambat arus nilai tukar asing. Sektor yang sangat produktif itu hanya di industri ekstaktif, yaitu minyak dan gas, penambangan dan kayu mentah area lain seperti pabrik dan lain sebagainya.

Aspek Sosial

Karena kondisi di burma membuat adanya tingkatan di negara tersebut. Ada 3 lapisan yaitu, lapisan pertama diduduki oleh orang-orang Inggris dan Eropa yang lain, lalu pada lapisan yang kedua diduduki oleh pendatang India dan elite tradisional setempat yaitu seperti: tuan tanah, pengacara, pedagang, guru, serta pegawai pemerintah. Dan di bagian lapisan paling bawah masyarakat di duduki oleh mayoritas rakyat myanmar sendiri yang terdiri dari buruh, nelayan dan petani.

Dengan melihat fakta semacam itu, nyata bahwa masyarakat Myanmar sesungguhnya merupakan masyarakat yang tereksploitasi dan amat lemah. Dalam berbagai aspek, keadaan seperti ini memunculkan rasa ketidakpuasan di kalangan masyarakat yang akhirnya berujung pada oposisi terhadap pemerintahan kolonial inggris. Usaha masyarakat sebagai usaha perlawanan kepada penjajah inggris dengan cara membentuk organisasi-organisasi dengan tujuan untuk mempersatukan pandangan dan sikap masyarakat khususnya dalam merespon semua kebijakan pemerintah.

Daftar pustaka:

Maiwan, Mohammad.2014.Gerakan Mahasiswa Dalam Kemelut Politik Di Myanmar: Pergulatan Mewujudkan Kebebasan.jurnal ilmiah mimbar demokrasi.vol(13).No(02).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun