Mohon tunggu...
Humaniora

Pengalaman adalah Guru Terbaik dalam Hidup

18 Maret 2018   22:11 Diperbarui: 18 Maret 2018   22:38 545
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Aku hanyalah seorang anak Kalimantan dari keluarga sederhana yang bercita-cita melanjutkan kuliah ke pulau Jawa. Ketika aku kelas 3 MAN, setiap kali bertemu dengan orang-orang yang lebih tua, aku selalu ditanya: 

"Okta, kalo habis lulus MAN mau lanjut kuliah kemana?" dengan percaya dirinya aku menjawab "Mau kuliah di pulau Jawa bu", Ibu yang mendengar jawabanku itu tersenyum kecut seakan meremehkan, dan bahkan mengatakan "Okta kalo dari keluarga sederhana itu mending kuliah di daerah sendiri saja, buat apa kuliah ke pulau Jawa sana, hanya merepotkan orang tua mu saja" . 

Mendengar ucapan Ibu itu membuatku geram dan rasa ingin marah, tapi aku berusaha mengontrol diriku dan tetap tersenyum. Aku tidak perduli dengan apa yang dikatakan orang, ketika aku bercita-cita, maka aku akan berusaha menggapainya meski berbagai macam kepahitan menerpa. Berbagai proses ku lewati untuk meraih impian ku kuliah ke pulau Jawa dan sampai pada akhirnya aku bisa kuliah di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang atau sering disingkat dengan UIN Malang.

UIN Malang adalah universitas yang ku impi-impikan ketika aku masih duduk di bangku kelas 3 MAN, bahagia rasanya bisa kuliah disini, dimana aku diajarkan cara berpakaian yang muslimah, diajarkan bahasa Arab dan bahasa Inggris, berbagai pendalaman ilmu agama, serta diajari oleh dosen-dosen yang luar biasa. Akhirnya aku bisa membuktikan kepada Ibu itu, walaupun aku dari keluarga sederhana, tidaklah menghalangiku untuk mencapai cita-cita ku kuliah di pulau Jawa, karena ketika aku masih di MAN, guru bimbingan dan konselingku selalu memberikan motivasi serta dukungan yang kuat kepada semua peserta didiknya terutama yang melanjutkan ke perguruan tinggi. 

Beliau mengatakan, bahwa materi bukanlah penghalang kita untuk masuk ke perguruan tinggi, melainkan semangat yang gigih dan membara yang membantu kita untuk mencapai apa yang kita impi-impikan. Bahkan beliau juga mengajarkan kami bagaimana cara mendaftar kuliah lewat jalur snmptn, sbmptn, mandiri jalur prestasi, dan sebagainya. 

Beliau juga yang membimbing kami agar kami tidak salah memilih jurusan di perkuliahan dan alhamdulillah aku diterima di UIN Malang jalur span-ptkin di jurusan pendidikan guru madrasah ibtidaiyah, syukur alhamdulillah aku bisa diterima. Begitu bahagianya orang tua dan keluargaku mendengar aku diterima. Aku tidak akan pernah lupa dengan keluarga, teman-teman, guru bimbingan dan konseling serta sekolah yang selalu memotivasi dan memberi dukungan hingga aku bisa kuliah di UIN Malang.

Sungguh Tuhan Maha Adil, Dia membuktikan kepada hambanya bahwa hamba yang berusaha keras akan mendapatkan hasil yang dia usahakan. Aku sangat meyakini akan hal itu, apalagi ketika mengingat perjuangan masuk kuliah di UIN Malang bagiku tidaklah mudah, banyak halangan dan rintangan yang ku lewati, namun maaf aku tidak bisa menceritakannya disini. Tapi ku pastikan, akan ku ceritakan ketika aku menjadi orang sukses nanti. Amiin Allahumma Amiin. 

Perjuangan ku tidak hanya disini saja, masih banyak yang harus diraih dan diperjuangkan. Kesuksesan yang aku raih kan ku persembahkan untuk orang tua, keluarga, guru, sahabat, dan semua yang telah memotivasi. Bagiku guru itu dimana-mana, tidak hanya disekolah saja, bahkan sekeliling kita pun adalah guru kita, anak kecil pun bisa menjadi guru kita. 

Seperti yang pernah ku lihat, seorang anak kecil yang sehabis sekolah menjadi tukang semir sepatu, pemulung, pengemis, dan lain sebagainya. Coba pikirkan saja, bahkan anak kecil pun bisa sekuat itu menjalani kehidupan yang keras, betapa malunya kita yang lebih tua ini tidak mensyukuri hidup kita, betapa malunya kita ketika mengeluh menjalani hidup. Maka syukurilah apa yang sekarang menjadi milik kita. Jadikan mereka sebagai guru terbaik bagi kita agar kita menjadi manusia yang lebih baik dan mensyukuri segala nikmat yang telah diberikan oleh-Nya. Amiin Allahumma Amiin.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun