Mohon tunggu...
Okta FajarNuraini
Okta FajarNuraini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Sedang menempuh pendidikan

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Wujudkan Santri Siap Siaga Jiwa dan Raga untuk Indonesia

21 Oktober 2021   15:47 Diperbarui: 21 Oktober 2021   15:50 308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setiap tanggal 22 Oktober, bangsa Indonesia memperingati Hari Santri Nasional. Penetapan peringatan Hari Santri Nasional setiap tanggal 22 Oktober ini digagas oleh Presiden Joko Widodo melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 22 Tahun 2015 pada 15 Oktober 2015. Peringatan Hari Santri Nasional ini merupakan bentuk penghargaan atas peran ulama, kiai dan santri dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Sejarah Singkat Peringatan Hari Santri Nasional

Tanggal 22 Oktober dijadikan sebagai Hari Santri Nasional diambil dari resolusi jihad yang dicetuskan oleh Nahdlatul Ulama NU yang dipimpin oleh Rais akbar hadratussyekh KH Hasyim Asy'ari pada tanggal 22 Oktober 1945 di Surabaya. 

Resolusi jihad ini sebagai bentuk upaya para ulama dan juga santri untuk mencegah kembalinya tentara kolonial Belanda Netherland Indies Civil Administrartion (NICA). Para penjajah tetap berupaya kembali merebut kemerdekaan Indonesia dengan kembali menyerang tanah air. 

Dalam upayanya merebut kemerdekaan Indonesia, NICA membonceng tentara sekutu Inggris dalam agresi militer Belanda II pasca kekalahan Jepang oleh sekutu. Melihat  keadaan ini KH Hasyim Asy'ari menyerukan jihad dengan mengatakan bahwa: "Membela tanah air dari penjajah hukumnya fardhu ain atau wajib bagi setiap individu ". 

Melalui seruan ini KH Hasyim Asy'ari berhasil membakar semangat para santri untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dari penjajah yang menyerang markas Brigade 49 Mahratta. 

Perlawanan kalangan santri ini mengobarkan semangat para pemuda Surabaya dan Bung Tomo untuk ikut membantu melawan Sekutu hingga puncaknya terjadi pada tanggal 10 November 1945. Akhirnya perjuangan tersebut berhasil menewaskan pemimpin sekutu Brigadir Jenderal albertville Walter Sothern Mallaby.

Siapa Itu Santri? 

Saat menyebut kata "Santri" yang terlintas dalam benak kita adalah mereka-mereka yang pernah dan/atau sedang belajar di pondok pesantren saja. Namun KH. Mustofa Bisri (Gus Muh) mendefinisikan bahwa santri bukan hanya yang mondok saja, namun siapapun yang berakhlak seperti santri juga disebut sebagai santri. Begitupun dengan kata mantan Menteri Agama, K.H Lukman Hakim Saifuddin, "Ucapan Selamat Hari Santri tidak hanya diperuntukkan pada mereka yang pernah belajar di pesantren atau istilahnya mondok saja, tetapi juga untuk mereka yang memiliki pemahaman dan cara pengamalan keagamaan sebagaimana layaknya santri yang moderat (wasathiah), toleran ( tasamuh), yang cinta tanah air karena dasar agama".

Moderat berarti sikap tengah, menghindarkan diri dari perilaku ekstrem. Dewasa ini istilah moderasi beragama sering kita dengar dimana-mana. Kemajemukan agama yang ada di Indonesia maupun di dunia sering memunculkan sikap fanatik beragama. Dalam Islam pun, banyak bermunculan kaum fanatik yang mengagung-agungkan agama mereka dan mengkafirkan agama yang tidak sepaham dan sejalan dengan keyakinan mereka. Ada pula aliran Islam rasis yang menyalahgunakan istilah jihad dengan melakukan aksi teror. Mengingat masalah tersebut, maka diperlukannya sikap moderasi beragama yaitu mengambil jalan tengah tidak ekstrem dalam beragama. Santri yang moderat sangat diperlukan untuk menjaga keutuan bangsa.

Santri juga harus dapat bersikap toleran terhadap semua perbedaan yang ada. Mampu bersabar serta menahan diri terhadap hal-hal yang tidak sejalan demi terwujudkan kerukunan dalam kehidupan bermasyarakat dan beragama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun