Bila kita menggunakan moda transportasi kereta api hari ini, tentu akan merasakan perubahan yang luar biasa bila dibandingkan 10 tahun lalu. Pelayanan kereta api sekarang jauh lebih baik dibandingkan dulu.
Sebagai sebuah perusahaan milik negara (BUMN), PT Kereta Api Indonesia (KAI) saat ini memiliki pelayanan yang prima dan lini bisnis yang sehat.
Transformasi itu tak lepas dari buah kerja Ignasius Jonan, Menteri ESDM yang dahulu sempat menjabat menjadi Direktur Utama (Dirut) PT KAI
Selain memperbaiki soal pelayanan, Ignasius Jonan juga berhasil membawa perusahaan plat merah itu menjadi profitable (menghasilkan untung). Padahal sebelumnya, perusahaan kereta api ini selalu merugi.
Jonan sendiri masuk sebagai Dirut PT KAI pada 2009. Setahun sebelumnya, perseroan tercatat memiliki nominal kerugian mencapai Rp 83,5 miliar.
Setelah duduk sebagai pimpinan, ia menyulap PT KAI meraup keuntungan Rp 154,8 miliar pada 2009. Perbaikan manajemen ketika itu menjadi kunci utama dirinya memperbaiki PT. Kereta Api.
Tak hanya itu, era kepemimpinan Jonan juga ditandai dengan adanya perubahan sistem pelayanan di PT. KAI Â
Ia melakukan berbagai pembenahan, mulai dari sistem 1 man 1 ticket, pelayanan tiket commuter line Jabodetabek yang berbasis teknologi canggih, hingga peningkatan daya pelayanan kepada penumpang.
Semua itu akhirnya berbuah pada melonjaknya jumlah pengguna kereta karena kepercayaan masyarakat semakin tumbuh pada moda transportasi kereta api.
Namun terlepas dari semua itu, perubahan besar yang dilakukan oleh Jonan adalah soal sumber daya manusia.
Langkah awal yang ditempuh Jonan dalam membenahi PT. KAI adalah manajemen sumber daya manusianya.