Mohon tunggu...
fauzi ahmad
fauzi ahmad Mohon Tunggu... -

berdamai dengan masa lalu demi membuat masa depan yang indah, itu lebih bijak ketimbang bermesra dengan masa lalu hingga terlupa akan masa depan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

44 Tahun Perginya Sang Demonstran

16 Desember 2013   19:32 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:51 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1422492159403620235

Gie sangat kecewa dengan sikap teman-teman seangkatannya yang di era demonstrasi tahun 66 mengritik dan mengutuk para pejabat pemerintah kemudian selepas mereka lulus berpihak ke sana dan lupa dengan visi dan misi perjuangan angkatan 66. Gie memang bersikap oposisi dan sulit untuk diajak kompromi dengan oposisinya.

Sikap seperti itu yang mestinya merasuki jiwa tiap generasi muda. Kembali menelaah risalahnya dan berkali-kali meneladaninya merupakan suatu keutamaan. Meneladani dalam prespektif mewarisi karakternya yang penuh martabat. Keculasan diganti kejujuran dan apatisme diganti dengan pengabdian kendati kecil dampaknya dimasyarakat. Pertanyaanya kemudian, apakah kita berani melakukan hal serupa sekarang? Menjadi tidak populer dan dianggap aneh di tengah keadaan yang serba munafik. Seperti disampaikan Soe Hok Gie, "kalau memang berani maka rentaslah jalan hidup yang kering dan sepi di depan kita".

SOE HOK GIE
SANG IDEALIS, HUMANIS, DEMONSTRAN DAN PENDAKI GUNUNG SEJATI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun