Pada zaman sekarang, twitter merupakan salah satu media yang dapat digunakan sebagai media untuk memberikan info dan membantu orang – orang yang membutuhkan maupun yang sedang kesusahan.
Seperti yang terjadi beberapa waktu yang lalu, seseorag berdalih menjual kue sang ibu di media sosial twitter karena salah satu pelanggan melakukan cancel secara tiba – tiba. Modus menjual kue tersebut dilakukan oleh akun twitter @grumpysfd dengan caption "TWITTER PLEASE DO YOUR MAGIC. Ibu ku habis ketipu sama orang dan bener2 rugi parah. Aku ga tau harus bantuin gimana selain lewat twitter. Ibu aku dapet orderan besar kue kue ini tapi tiba tiba yang order cancel gitu aja lalu nomor ibu di blokir,"
benar saja, tidak perlu menunggu dalam waktu yang lama, tweet ini ramai di retweet oleh netizen twitter dan banyak dari mereka yang bersimpati dengan membeli kue tersebut kemudian menyuruh pengguna akun yang menjual kue tersebut memberikan kue yang sudah dibeli oleh netizen untuk disumbangkan kepada orang – orang yang membutuhkan.
Hal ini termasuk dalam hubungan fungsional dan interaksi sosial yang merupakan sebuah sistem kepercayaan (belief), karena banyaknya netizen yang percaya akan hal tersebut hal ini dapat dibuktikan dengan banyaknya respon netizen beberapa jam setelah tweet tersebut diposting di twitter.Â
Pernyataan tersebut juga dipercayai karena pengaruh faktor luar seperti reward yang artinya dalam hal ini sebelumnya sudah ada beberapa pengguna twitter yang melakukan hal yang sama, yakni menjual sesuatu di twitter dengan alasan sedang meminta bantuan dan dalam praktiknya meskipun ada oknum nakal tetapi tidak sedikit juga dari pengguna twiter tersebut yang benar – benar sedang membutuhkan bantuan atau uluran tangan dari orang lain, sehingga netizen tidak perlu mencari tahu faktor internalnya dan langsung membantunya.
Namun tampaknya kepercayaan kuat netizen berdasarkan pada faktor – faktor yang dipengaruhi dari luar tersebut justru dimanfaatkan oleh akun twitter @grumpysfd untuk menipu dengan menjual kue palsu. pada awalnya banyak netizen yang percaya akan hal tersebut, sampai akhirnya ada netizen yang merasa pernah melihat foto kue seperti pada gambar diatas tersebut, diposting di facebook oleh salah seorang penjual kue, dan dari hal tersebut kemudian netizen menyadari bahwasannya seorang pemilik akun @grumpysfd melakukan pencurian foto kue milik orang lain. Seorang dengan akun facebook bernama Sadiah Diah tersebut berkata tidak mengetahui jika foto kue miliknya telah dicuri dan dijadikan sebagai modus penipuan dan bahkan Sadiah berkata jika ia tidak mempunyai akun twitter.
Setelah mengetahui hal tersebut, netizen yang awalnya memberikan banyak dukungan dan bantuan berbalik menjadi hujatan dan bahkan tidak sedikit dari mereka yang meminta klarifikasi atas kasus dugaan penipuan tersebut, karena banya orang yang sudah mengirimkan uang mereka ke penipu tersebut merasa dibohongi. Dan bahkan penipuan seperti ini bukan kali pertama terjadi.
Berdasarkan pada penipuan tersebut kemudian banyak dari netizen yang kemudian terus mencari tahu tentang kasus penipuan tersebut, sampai akhirnya netizen menemukan identitas dari penipu yang diduga bernama asli Putri Islami Regina Subarja, merupakan Mahasiswa Hukum semester 2 di Universitas Jambi.
Respon yang dilakukan oleh netizen tersebut dalam hal ini merupakan hakekat dari teori perilaku. J.B.Watson (1940) berpendapat bahwa setiap tingkah laku itu hakekatnya merupakan balasan (response) terhadap stimulus, karenanya stimulus sangat mempengaruhi tingkah laku. Bahkan lebih jauh ia katakan : setiap tingkah laku itu diatur dan ditentukan oleh stimulusnya. Dalam hal ini pelaku yang melakukan kasus penipuan, bukannya mendapatkan simpati atau keuntungan dari orang – orang, berbanding terbalik justru penipu mendapatkan hujatan dari netizen dan lebih dari itu bahkan netizen juga berhasil mengetahui identitas dari penipu tersebut, hal tersebut merupakan stimulus yang dirasa berhak didapatkan oleh pelaku berdasarkan pada perbuatan yang sudah dilakukannya.