Mohon tunggu...
Robert Octaverino
Robert Octaverino Mohon Tunggu... Mahasiswa - Hanya suka menulis

Travel, future

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Ramadan yang Berbeda

14 April 2021   12:25 Diperbarui: 14 April 2021   12:41 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kisah Untuk Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Ramadan adalah bulan penuh rahmat, ampunan, serta keberkahan. Walaupun harus menahan lapar, haus, serta amarah, seluruh umat Islam di dunia sangat menanti dan menunggu serta menyambut dengan antusias bulan ini. Namun, suasana Ramadan kali ini tentu sangat berbeda. Bagaimana tidak berbeda? Allah sedang menguji umatnya dengan memberi cobaan virus seperti ini. Pemerintah menganjurkan masyarakat untuk tetap di rumah dan beribadah dari rumah. Anjuran tersebut lantas membuat tempat beribadah umat Islam sepi dikala Ramadan. Hal ini dilakukan untuk membantu dan menyukseskan program Pemerintah dalam mengurangi penyebaran virus.

Bahkan tanpa diduga beberapa Musala dan Masjid di tempatku secara diam-diam melaksanakan ibadah tarawih, dengan cara mematikan lampu dan tidak menggunakan pengeras suara pada saat ibadah berlangsung. Jemaah yang datang untuk mengikuti ibadah dapat dihitung dengan jari, walaupun beberapa Musala dan Masjid nekat mengadakan tarawih tentu mereka tetap menjaga jarak selama beribadah.

Tak hanya ibadah tarawih, ibadah salat Jumat pun masih dilakukan beberapa Masjid dekat rumahku. Ibadah tersebut tak berlangsung lama karena pengurus Masjid mendapat teguran dan ditutuplah sementara Masjid itu dalam melaksanakan salat berjamaah. Saat ini kegiatan ngabuburit atau menunggu azan magrib menjelang berbuka puasa pada bulan Ramadan jarang dilakukan masyarakat, tidak seperti tahun sebelumnya, tampak jalanan ramai dengan hiruk pikuk kendaraan yang membisingkan disertai kepulan asap memenuhi udara dan menunjukkan jalanan ramai kendaraan.

Kebanyakan masyarakat, baik kalangan muda sampai dewasa melakukan buka puasa di rumah saja bersama Sore hari ketika aku ingin pergi ke supermarket terdekat rumah aku melihat hampir seluruh restoran cepat saji sepi, tidak ada pembeli, tidak ada aktifitas makan di tempat bersama teman, kawan, kerabat, maupun saudara. Hanya terlihat makanan yang dibungkus untuk dibawa pulang.
aku seorang anak tunggal. Aku benar-benar merasa bosan. Hari-hariku hanya ditemani oleh telepon genggam dan laptop. Setiap hari aku menonton idola yang sangat kusukai, film, dan memutar lagu favorit. Setelah itu aku membantu kedua orang tuaku membersihkan rumah dan menyiapkan makanan. Walaupun melakukan beberapa kegiatan di rumah, tetap saja aku merasa bosan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun