Mohon tunggu...
Ocin Leonaldo
Ocin Leonaldo Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Mahasiswa dari Jakarta Global University dari Jurusan Teknik Informatika

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Penerapan Interaksi Manusia dan Komputer pada Aplikasi Transportasi Online di Bidang Sosial

8 Agustus 2022   03:22 Diperbarui: 8 Agustus 2022   06:18 3420
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perkembangan industri transportasi kini telah berkembang pesat di Indonesia, khususnya di kota -- kota besar. Hal ini sejalan dengan teknologi yang terus berkembang secara signifikan dari waktu ke waktu. Transportasi menjadi peran penting dalam menggerakan roda perekonomian Indonesia, yang dapat dijadikan lahan bisnis bagi banyak orang. 

Secara umum, transportasi dibedakan menjadi dua, yakni tranportasi konvensional dan transportasi online. Transportasi konvensional merupakan transportasi yang dilakukan dengan sewa atau bayar, misalnya angkutan umum, taksi, bus, dan becak. 

Menurut Adinda (2016), Transportasi online yaitu suatuu penyelenggaraan lalu lintas dan angkutan jalan yang berjalan dengan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan (teknologi) serta memanfaatkannya dengan berbasis aplikasi online, baik untuk pemesanan maupun pembayaran. 

Dengan demikian, transportasi online dapat didefinisikan sebagai salah satu contoh pengembangan teknologi inovatif yang diciptakan untuk memudahkan masyarakat dalam bepergian, sehingga kemunculan transportasi online berbasis aplikasi ini disambut dengan baik oleh masyarakat. Dari sinilah, banyak perusahaan yang berlomba -- lomba membentuk perusahaan transportasi berbasis aplikasi online, di antara nya GoJek, Grab, Maxim, Uber, dan InDriver.

Tahun 2015 menjadi tahun awal dibentuknya transportasi online pertama kali di Indonesia, yakni GoJek. Hanya dalam kurun waktu 12 bulan, perusahaan GoJek telah berhasil memasarkan produknya dan berkembang dari aplikasi mobile ke layanan transportasi yang besar. 

Keberhasilan GoJek ini tentu telah banyak menghadapi rintagan, seperti kuatnya persaingan antara GoJek dengan Grab serta Uber, layanan transportasi asal Amerika Serikat yang hadir di Indonesia pada tahun 2014. 

Persaingan tersebut semakin sengit di tahun 2016, pasalnya GoJek telah mengeluarkan layanan pengantaran makanan dan menyediakan fitur pembayaran cashless yang dinamakan Go-Pay, sehingga perusahaan Grab turut menyaingi GoJek dengan meluncurkan fitur pembayaran cashless yaitu GrabPay Credits. Selain itu, Uber juga turut meluncurkan layanan transportasi yang dinamakan UberMotor.

Di sisi lain, hadirnya layanan transportasi online ini justru memberikan dampak negatif terhadap ribuan pengemudi angkutan umum konvensional. Mereka berpendapat bahwa pendapatannya menurun semenjak hadirnya transpotasi online tersebut.

Hal ini menyebabkan timbulnya banyak aksi demontrasi dengan tujuan agar pemerintah dapat mengambil sikap dan memperhatikan nasib transportasi konvensional yang mulai terasingkan. Selain berdampak pada pendapatan pengemudi transportasi konvensional, transportasi online juga turut menambahkan kemacetan lalu lintas. Hal ini dapat dilihat dari trotoar yang sudah beralih fungsi menjadi tempat tunggu para pengemudi transportasi online.

Transportasi online yang semakin berkembang ini mendefinisikan bahwa masyarakat semakin peka terhadap arus informasi. Penggunaan aplikasi yang terhubung dengan internet menjadi solusi untuk masa kini dan masa yang akan datang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun