Mohon tunggu...
Dewi Arifyana
Dewi Arifyana Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Saya, Resep, Kemafar-UH, dan Farmasi

14 Januari 2018   15:00 Diperbarui: 14 Januari 2018   15:13 1241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Fakultas Farmasi tepatnya di Universitas Hasanuddin (Unhas) yang dulunya berdiri sebagai sebuah departemen tepatnya pada 17 Agustus 1963 tetapi sejak November 2007 telah berubah status menjadi Fakultas Farmasi. Fakultas Farmasi Unhas dikenal dengan julukan FF UNHAS.  Di Fakultas Farmasi Unhas terdapar sebuah organisasi yang akan mewadahi semua warga Fakultas Farmasi yang ingin bergabung dengannya. 

Organisasi tersebut dikenal dengan KEMAFAR-UH (Keluarga Mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin) yang juga didirikan pada 17 Agustus 1963. Sebagai Organisasi non profit tentu saja KEMAFAR-UH memiliki tujuan yaitu membentuk mahasiswa menjadi insan yang beriman dan bertakwa, berwawasan, mandiri dan berjiwa sosial. 

Organisasi KEMAFAR-UH terdiri atas KONGRES KEMAFAR-UH, Majelis Permusyawaratan Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin (MAPERWA KEMAFAR-UH) dan Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin (BEM KEMAFAR-UH).  Dalam BEM KEMAFAR-UH disinilah tempat para warga dalam menyalurkan minat dan bakatnya melalui Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang diwadahi oleh BEM KEMAFAR-UH. UKM yang diwadahi ada lima, yaitu PHARCO, CRITIS, PSC, PRC dan lege artist. 

Adapun juga salah satu fungsi dari KEMAFAR-UH yaitu sebagai saran untuk pengaderan anggota dimana pengaderan ini diwadahi oleh BEM KEMAFAR-UH. Selain untuk pengaderan anggota, KEMAFAR-UH memiliki beberapa fungsi lagi diantaranya yaitu sebagai sarana untuk memperjuangkan aspirasi mahasiswa, untuk mempererat tali silaturahmi dan terakhir untuk mengembangkan potensi, minat dan bakat anggota yang positif, serta kesadaran berlembaga. 

Ada dua tahap dalam pengaderan di KEMAFAR-UH yaitu RESEP (Reformulasi Sikap, Etika dan Pola Pikir) dan PDKMF (Pelatihan Dasar Kepemimpinan Mahasiswa Farmasi). Menurut saya pribadi, pengaderan ini sangat berbeda dengan yang lain. 100% sangat berbeda and i like it.

Awal masuk Farmasi Unhas saya jujur tidak tau apa-apa tentang pengaderan atau apapun tentang Farmasi Unhas termasuk mata kuliahnya. Pengetahuan saya tentang itu bisa dibilang nol besar hanya sekedar tahu letaknya dekat Fakultas MIPA dan warna gedungnya yang berwarna merah menyala dan terakhir yang ku ketahui adalah pengaderannya paling bedalah. 

Dan saat saya masuk disana, BOOM!!! benar-benar beda. Yang biasanya fakultas lain cuman berhari-hari kami memulainya dengan dua bulan dan itu belum selesai satu tahap. Itu cuma merupakan awal dari awal tahap pertama. Tahap ini disebut PRA RESEP. Di PRA RESEP, kami diajarkan banyak hal seperti bangun lebih pagi, bergerak dengan cepat, mengenal satu sama lain, kerja team work dan paling penting saling menjaga, mengingatkan dan menyayangi. Yang pada umunya yang lain cuman tiga hari menurut saya itu benar-benar tidak cukup. 

Dua bulan saja rasa tidak cukup untuk saling mengenal walaupun dengan itu saya bisa mengenal teman-teman seperjuangan saya sampai NIM (Nomor Induk Mahasiswa) mereka beberapa saya hafal. Hal-hal kecil yang mungkin tidak didapatkan orang lain ditempatnya tapi saya rasa saya bisa dapatkan disini. 

Yang pada awalnya kami semua masih malu saling mengenal tapi dengan PRA RESEP kami disatukan bahkan sekarang sudah menjadi tempat untuk membicarakan hal-hal yang tidak penting sama sekali. Dan juga dengan senior-senior kami, yang awalnya sangat kami takuti sekarang rasa itu mulai memudar sedikit demi sedikit. Rasa takut kemudian berubah menjadi rasa segan. Dan yang paling saya sukai sejak saya menginjakkan kaki di Farmasi Unhas adalah 3S.

3S (Senyum, Sapa, Salam)

Jujur, awalnya saya masih malu-malu untuk melakukannya. Tapi, disini kami ditekankan untuk itu. Bukan karena senior yang gila rasa hormat tapi dengan hal kecil itu dalam diri saya timbul sedikit rasa berani walaupun itu hanya dalam bentuk ucapan yang mungkin semua orang bisa lakukan. Waktu saya SMA, disana juga menerapkan 3S tapi saya tidak pernah benar-benar melakukannya. Kenapa? Karena saya malu dan takut. Ya, kalian bisa lihat sendiri perubahan yang signifikan dalam diri saya. Padahal ini baru awal dari sebuah awal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun