Mohon tunggu...
Nuke Patrianagara
Nuke Patrianagara Mohon Tunggu... Freelancer - cerah, ceria, cetar membahana

rasa optimis adalah kunci

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Harumkan Nama Ibu Pertiwi pada Pesta Akbar Asia

15 Agustus 2018   12:26 Diperbarui: 15 Agustus 2018   12:31 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto kakek berpakain gulat terpampang didinding rumahnya, tampang kakek yang masih muda dengan senyum yang khas dan tubuh kekar layaknya seorang atlet gulat.  

Kata kakek foto tersebut diambil saat menjadi atlet ASIAN GAMES 1962 di Jakarta, 56 tahun sudah berlalu,saat ini kakek berumur 78 tahun. Tahun ini pagelaran akbar olahraga se-ASIA akan kembali berlangsung di Jakarta dan Palembang, sebagai cucu yang kakeknya pernah menjadi atlet ASIAN GAMES 1962 bukan main bangganya, pesta itu akan hadir kembali dan sangat dekat sekali.

ASIAN GAMES 1962 menjadi ajang pembuktian bangsa Indonesia sebagai negara baru yang patut diperhitungkan, Presiden Soekarno sebagai kepala negara saat itu merasa ASIAN GAMES adalah ajang memperkenalkan Indonesia ke dunia internasional, untuk menunjang pelaksanaan acara.

Jakarta menggeliat begitu cepat dengan dibangunnnya Stadion Senayan, TVRI, Jembatan Semanggi, Jalan Thamrin, Jalan Gatot Subroto, Hotel Indonesia, Patung Selamat Datang sebagai lambang keramahan bangsa Indonesia menyambut para tamu Asian Games.

ASIAN GAMES bukan hanya untuk olahraga tapi membangun karakter bangsa, salah satu tayangan sejarah (Melawan Lupa, Metro TV, 3 Agustus 2018) "Saya bangga kamu telah mempersuntingkan bunga melati di sanggul ibu pertiwi", ujar Bung Karno kepada Lanny Gumulya peraih medali emas loncat indah ASIAN GAMES 1962. Kata-kata Bung Karno yang selalu membius setiap orang yang berkenan diberi untaian kata indah sebagai penyemangat. 

Sejak SD saya sangat menyukai olahraga dan menonton pertandingan olahraga, bapak saya membiarkan tanah depan rumah dijadikan lapangan voli, bulu tangkis dan bola lapang kecil untuk digunakan masyarakat sekitar mengisi waktu sore dengan berkumpul dan berolahraga, juga ada meja pinpong di paviliun sebelah rumah utama.  

SMP saya pindah ke kota dan ikut ekstra kurikuler karate, SMA sempat tanpa kegiatan olahraga tapi lebih kegiatan organisasi diskusi, kuliah mulai lagi aktif kegiatan olahraga yaitu hoki. 

Setelah menyelesaikan kuliah di Jogja selanjutnya mengadu nasib di ibukota, untuk mengisi waktu disela-sela penat pekerjaan, bermain hoki di Senayan adalah menjadi pilihan untuk menjaga kebugaran dan bertemu teman-teman.

Gelora Bung Karno yang dulu bernama Gelora Senayan termasuk bangunan bersejarah, ada rasa bangga saat Gelora Bung Karno  sempat menjadi saksi bisu suatu perjuangan, kesenangan dan persaudaraan.  

Selain main hoki sebagai hobi, kadang ikut pertandingan yang rutin diadakan oleh klub maupun organisasi.  Untuk penyegaran permainan olahraga sempat mencoba olahraga squash yang lapangan nya berada satu tempat di dalam Gelora Bung Karno atau sekedar berlari-lari kecil mengelilingi GBK.

4 Oktober 2014 ASIAN GAMES ke 17 di Korea Selatan resmi ditutup, bendera penyelenggara diserahkan kepada Bapak Basuki Tjahaja Purnama sebagai Gubernur DKI dan Bapak Alex Noerdin sebagai Gubernur Sumatera Selatan yang bersiap menjadi tuan rumah ASIAN GAMES ke 18 Jakarta Palembang.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun