Mohon tunggu...
Nuur UlAzizah
Nuur UlAzizah Mohon Tunggu... Akuntan - Akuntan

I read, write, and repeat.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mahasiswi Undip Melakukan Penyuluhan Mengenai QRIS sebagai Upaya Meningkatkan Performa UMKM di Desa Ciangsana

14 Agustus 2022   12:02 Diperbarui: 14 Agustus 2022   12:10 909
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ciangsana, Kab. Bogor (13/08/22). Memasuki dunia yang serba digital ini, semua aspek dalam kehidupan pelan-pelan banyak mengalami perubahan. Terlebih lagi, sejak terjadinya pandemi Covid-19, perubahan ini mengalami percepatan yang signifikan. Adanya himbauan untuk mengurangi kontak langsung antara satu sama lain untuk mencegah penyebaran, mempengaruhi bagaimana manusia berinteraksi, dalam hal ini yaitu transaksi jual-beli. 

Salah satu gebrakan besar yang mengalami katalasi karena pandemi adalah program Bank Indonesia, yaitu QRIS. QRIS adalah Quick Response Code Indonesian Standard yang dibuat sebagai standar kode QR Nasional untuk memfasilitasi pembayaran kode QR di Indonesia yang diluncurkan oleh Bank Indonesia dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) pada 17 Agustus 2019.

QRIS yang bertagline UNGGUL yaitu UNiversal, GampanG, Untung, dan Langsung, cukup menggambarkan bagaimana QRIS banyak membawa dampak baik di dunia transaksi digital. Dengan adanya QRIS, sistem pembayaran menjadi terintegrasi di dalam satu kanal yang mempermudah banyak hajat masyarakat, khususnya UMKM.

Sudah banyak testimoni dan review dari para pemilik UMKM bagaimana hal ini mempermudah kegiatan berjualan mereka dan kerap meningkatkan penghasilan dikarenakan baik dari konsumen maupun penjual sama-sama diuntungkan dengan kemudahan yang diberikan. Pihak pembeli tidak perlu harus memiliki uang tunai dan kesulitan untuk mencari ATM terlebih dahulu dan pihak penjual tidak perlu harus melakukan kegiatan transaksi yang cukup memakan waktu.

Namun, masih banyak dari para UMKM yang merasa awam dengan hal ini dikarenakan banyak dari mereka belum terbiasa menggunakan dompet digital ataupun belum memiliki bank. Maka dari itu, mahasiswi KKN Undip berinisiasi untuk mengenalkan program QRIS ini mulai dari manfaat hingga cara mendaftarkan QRIS ini. QRIS sendiri hanya mengambil fee sebesar 0,07% dari total transaksi dan ini terhitung sangat kecil.

Dokpri
Dokpri
Penyuluhan mengenai manfaat QRIS ini dilaksanakan di RT. 1 RW. 38 di Desa Ciangsana dengan target nya yaitu ibu-ibu pemilik UMKM yang mengadakan/membuka tenan di bazaar yang dilaksanakan oleh 4 mahasiswa KKN Undip Kelompok 15 Desa Ciangsana. Bazaar yang diisi oleh total 19 tenan ini menjadi sasaran tepat karena sedikit dari mereka yang sudah memiliki QRIS.
Dokpri
Dokpri

Dokpri
Dokpri

Penyuluhan ini menerima respon yang positif mengingat mereka sangat bersemangat dalam menyimak dan kerap berinisasi untuk membuat QRIS. Semoga dengan adanya penyuluhan ini dapat membantu mereka untuk mengembangkan bisnis mereka serta meningkatkan omzet yang diraih.

Penulis: Nuur Ul Azizah
DPL: Ir. Rudy Hartanto, S.Pt., M.P., Ph.D., IPM.
Lokasi:Kab. Bogor, Kec. Gunung Putri, Desa Ciangsana, RT 01/RW 38

#KKNTimIIperiode2022
#p2kknundip
#lppmundip
#undip

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun