Mohon tunggu...
Healthy

StupidDreamer (Sebuah Cerita Pemimpi Bodoh) part 1

14 November 2010   12:01 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:37 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Saya akan menceritakan sebuah cerita pengalaman teman saya, dia memberi nama dirinya sendiri StupidDreamer. Awalnya saya bertanya.. Kenapa stupid, jelas-jelas saya tahu teman saya bukan orang yang bodoh. Dia menjawab "pemimpi yang pintar akan bermimpi dengan kalkulasi yang ada dengan begitu cenderung rasional dan realistis. saya ingin pemimpi yang bodoh dengan mimpi yang tidak realistis, yang saya tahu saya hanya melakukan (doing) jangan tanyakan untuk apa, saya juga tidak tahu. Yang saya tahu semuanya akan berakhir indah".

Saat ini teman saya telah resmi mejadi lulusan ITS, sistem informasi sejak Oktober 2010. Terdapat banyak kegiatan yang dia lakukan. Sejak kuliah di Sistem Informasi ITS, dia dan temannya Husni punya proyek khusus yang mereka namakan Project 44. Ini bukanlah sembarang proyek, karena mereka bertanggung jawab secara pribadi terhadap diri mereka.

Project 44 adalah program kuliah S1 yang ditempuh dalam 4 tahun dengan output 4 point. Point pertama adalah mendapatkan IP bagus. Awalnya, Teman saya sempat down karena mimpinya untuk lulus kuliah tepat waktu dengan IP bagus akan hangus. karena dia pernah di-drop satu semester di awal tahun kedua kuliahnya. Karena kekhilafan, yaitu ketahuan menyontek, Dan akhirnya dia harus merelakan 24 SKS yang ditempuh dengan kerja keras hangus di akhir semester.

Pas sekali, saya rasa dia yang hanya menyontek sekali-kali waktu ujian ketahuan. Ternyata keberuntungan masih memihak dia, orang-orang disekitarnya selalu memberi dukungan moral untuk bangkit menyongsong masa depan. Dia hanya bisa menyesali perbuatan serta mengambil hikmahnya.

Dia tidak henti-hentinya berikhtiar serta berdoa kepada Tuhan untuk terus berusaha meraih mimpinya. Alhasil, doa nya ini dikabulkan. Pada Tahun ke 3 diadakan ekivalensi, sehingga dia mampu menyusun kembali SKS yang ketinggalan.

Point kedua dari project 44 adalah mengasah softskill selama kuliah. Dia dan Husni aktivis mahasiswa di jurusan. Mereka merupakan para pionir terbentuknya Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi (BEM FTIf). yang dulunya dinamakan Forkom FTIf Selain itu, temannya Husni juga tercatat sebagai ketua Kajian Islam Sistem Informasi (KISI) periode 2008/2009.

Point selanjutnya adalah aplikasi hardskill yang diperoleh selama kuliah dalam kehidupan sehari-hari. Sebelumnya, kegemaran menulis teman saya sempat menjadikannya sebagai wartawan surat kabar harian di kotanya dahulu. Namun, ketika kuliah dia berusaha banting stir karena dia merasa kurang relevan dengan kuliahnya sekarang. Bersama Husni, dia pun selalu berusaha mengaplikasikan hardskillnya.
Mereka sering sekali mengerjakan proyek-proyek berbasis Teknologi Informasi baik diluar maupun bersama dosen.  Sehingga dia sempat memiliki penghasilan yang bisa mencapai 2.5 juta perbulan itu mampu mencukupi kebutuhan hidupnya.
Point terakhir dari project 44 adalah prestasi. Mereka tercatat pernah menjadi Finalis Business Game Contest pada tahun 2009. Mereka juga menerima dana PKM Kewirausahaan DIKTI tahun 2010. Sebelum lulus pun, mereka  masih mengejar prestasi dengan NusantaraView sebagai nominasi dalam INAICTA 2010. Saat itu mereka brtekad akan selalu berusaha mengukir sejarah SI dengan Prestasi.
NusantaraView adalah proyek Tugas Akhir senior mereka yang terus dikembangkan, sebenarnya NusantaraView tahun lalu pernah mendapatkan penghargaan Honorable Mention pada even serupa.
Mereka mendapat inspirasi pengembangan NusantaraView  ini H-3 sebelum nominasi ini diseleksi (2/7). Diperparah data-data senior mereka sebelumnya sudah hilang. Saat itu mereka benar-benar bekerja keras untuk membangun database mulai dari awal. Bahkan, mereka tidak sempat tidur di kereta selama perjalanan ke ibu kota karena menyelesaikan proyek ini. Code In The Train, itulah istilah tak terlupakan mereka selama di kereta.

Dan untuk saat ini Teman saya bekerja di perusahaan IT consultant di Jakarta terhitung sejak bulan Agustus 2010 sebagai Junior IT consultant. Dia berada di divisi Microsoft. Selain itu di akhir pekan,  dia saat iini memfokuskan diri  untuk mengembangkan NusantaraView.

Ada beberapa target baru yang akan dia capai ke depannya. Yang akan saya Ceritakan di part 2 sebuah  cerita pemimpi bodoh

http://nusantaraview.web.id/

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun