LEBAK BANTEN KOMPAS --- Kinerja Plt. Kepala UPTD Samsat Malingping, Agus Suryadi --- yang akrab disapa Agus Kenken --- mulai disorot tajam oleh masyarakat. Di tengah gencarnya program pemutihan pajak kendaraan, pelayanan di Samsat Malingping justru dinilai carut-marut.
Sejumlah keluhan muncul dari warga, mulai dari pelayanan lambat, antrean yang tak manusiawi, hingga dugaan pungutan liar yang melibatkan oknum di dalam lingkungan kantor.
"Bayar di loket resmi, proses lama. Tapi kalau lewat jalur belakang, bisa cepat. Harusnya kepala UPTD tahu dan bersih-bersih," ungkap seorang wajib pajak yang meminta namanya dirahasiakan.
Lebih ironis, di tengah kunjungan Gubernur Banten beberapa waktu lalu, Agus Kenken justru sibuk pencitraan di depan media, sementara keluhan warga seolah dianggap angin lalu.
Diduga, praktik persekongkolan dengan calo dan permainan percepatan dokumen masih menjadi rahasia umum di lingkungan Samsat Malingping. Bahkan, beredar kabar, pungutan di luar ketentuan menjadi "uang jalan" yang sulit diberantas.
Tak hanya itu, isu lama tentang pengelolaan honorarium petugas Samsat Keliling yang sempat mencuat tahun 2024, hingga kini belum tuntas dijawab secara transparan.
Jika benar, maka Agus Kenken gagal menunjukkan leadership bersih dan tegas sebagai Plt. Kepala UPTD Samsat Malingping. Ia hanya terlihat rajin tampil saat ada program pemerintah atau kunjungan pejabat, tapi abai membenahi persoalan internal.
Masyarakat kini menunggu, apakah Agus Kenken berani bersih-bersih rumahnya sendiri? Atau malah memilih nyaman di zona aman sambil berharap jabatan definitif?
Warga berharap, Inspektorat Banten dan Saber Pungli segera turun tangan mengaudit kinerja Samsat Malingping --- sebelum kepercayaan publik makin anjlok.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI