Mohon tunggu...
Nur Yuannisa Luthfiah
Nur Yuannisa Luthfiah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Nur Yuannisa Luthfiah Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemulihan Pembelajaran Pasca Pandemi

27 Mei 2023   14:41 Diperbarui: 27 Mei 2023   14:46 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Ilustrasi: https://asset-a.grid.id/crop/0x0:0x0/360x240/photo/2021/03/01/negara-yang-bisa-lebih-dulu-terb-20210301121620.jpg


Seperti yang kita ketahui bahwasannya awal mula munculnya pandemi (covid-19) terjadi di kota Wuhan, China atau yang sekarang lebih di kenal dengan Tiongkok yang muncul pada tahun 2019. Indonesia pertama kali tersebar oleh virus corona pada tahun 2021 yang berimbas terhadap ekonomi, pendidikan, lingkungan sekitar, dan lain sebagainya. Hal ini menimbulkan perbedaan yang cukup signifikan terhadap kehidupan kita. Banyak hal yang harus kita taati pada saat masa pandemi atau kita di haruskan beradaptasi dengan keadaan sekitar, seperti memakai masker, phsycal distancing atau sosial distancing, mencuci tangan setelah berkegiatan di luar rumah dan dianjurkan untuk membawa hand sanitazer di luar ruangan agar tetap steril dan mencegah penyebaran covid-19. Lalu setelah kita melalui masa pandemi yang begitu panjang sekarang telah memasuki era baru atau yang di sebut endemi covid-19. Lalu bagaimana penyesuaian era tersebut terhadap pendidikan?

Pada masa pandemi siswa di sekolah diwajibkan untuk belajar dari rumah (online) yang mengharuskan mempunyai fasilitas yang memadai untuk pembelajaran dari rumah dan orang tua pun harus siap siaga terhadap anaknya di rumah. Setelah masa pandemi berakhir dan bertransisi ke masa endemi maka para siswa diharuskan agar dapat beradaptasi kembali di masa endemi ini. Maka dari itu banya kebijakkan yang telah diberikan oleh pemerintah terhadap siswa dan guru agar dapat melakukan pembelajaran tatap muka (offline) dengan persyaratan tertentu. Agar kegiatan belajar mengajar dapat kembali efektif dan kondusif di lingkungan sekolah.

Apa yang di maksud dengan pembelajaran efektif?

Pembelajaran yang dapat berhasil dilakukan dengan melalui proses dan tata cara yang tertentu agar tercapainya suatu tujuan belajar. Guru pun dapat melihat perkembangan yang terjadi terhadap peserta didiknya dan dapat membimbing secara bertahapan agar peserta didik dapat lebih mengasah kemampuannya secara terarahkan oleh sang guru tersebut.

Proses pembelajaran yang merupakan kegiatan utama sekolah. Usaha-usaha yang terencana dalam memanipulasi sumber-sumber belajar agar terjadi proses belajar dalam diri siswa untuk membelajarkan siswa yang prosesnya mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif. Inti belajarnya sendiri ialah segala upaya yang dilakukan oleh pendidik agar terjadi proses belajar pada diri siswa. Secara implisit, di dalam pembelajaran ada kegiatan memilih, menetapkan, dan mengembangkan metode untuk mencapai hasil pembelajaran yang diinginkan. (Ifan Junaedi, Jurnal Proses Pembelajaran Yang Efektif, Vol. 3 No. 2 Mei 2019: 20)

Bagaimana metode pembelajaran yang digunakan untuk proses belajar mengajar pasca pandemi yang menerapakan kembali pembelajaran tatap muka (offline)?

Metode pembelajaran yang dapat mengkombinasikan antara pembelajaran tatap muka dan pembelajaran jarak jauh. Pembelajaran tersebut ialah blended learning yang model pembelajarannya mengintregasikan teknologi dalam proses pembelajaran selain itu, metode ini mengkombinasikan antara pembelajaran langsung, pembelajaran jarak jauh dan pembelajaran mandiri sehingga menghasilkan aspek pedagogik yang berkesinambungan antara satu dengan lainnya. (Muh Yamin, Jurnal Suistainable, Vol. 5 No. 2 2022)

Metode pembelajaran yang dapat meningkatkan efektivitas dan efisien peserta didik dan mampu mengiringi atau berdampingan dengan pembelajaran secara online maupun offline. Pembelajaran yang tidak memberatkan siswa maupun para walinya akibat sarana dan prasarana, maka dari itu sebaiknya jika metode pembelajaran yang dilakukan pada pasca pandemi bisa dilakukan dengan hybrid (online maupun offline). Pada masa pasca pandemi banyak dari peserta didik yang mulai lebih nyaman jika online dibandingkan dengan offline.  Akan tetapi hal tersebut dapat menimbulkan sisi negatif maupun positifnya yaitu, dari sisi negatifnya para siswa cenderung akan lebih menghabiskan banyak waktu dirumahnya dari pada keluar rumah dan hal tersebut mengakibatkan sifat individual dan tidak meninginkan untuk bersosialisasi dengan teman sebayanya, dan dapat mengakibatkan anak tersebut kecanduan gadget hingga berjam-jam lamanya. Sisi positifnya ialah peserta didik dapat mengakses lebih banyak pelajaran yang kurang dipahaminya, dapat mengeksplor seluruh berita terkini baik di dalam negeri maupun di luar negeri dan mampu menguasai teknologi yang canggih di zaman yang sudah medern ini.

Referensi

Ifan Junaedi. 2019. Jurnal Proses Pembelajaran Yang Efektif. Vol. 3 No. 2

Muh Yamin. 2022. Blended Learning Model Pembelajaran Pasca Pandemi. Jurnal Suistainable. Vol. 5 No. 2

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun