Pertama kali saya memiliki batu Black Jade Aceh di tahun 2016 dan batu Black Jade Aceh
tersebut merupakan pemberian dari Edo, seorang pengrajin pembuatan batu cincin
langganan saya di Pasar Segar Depok.
Edo memberikan batu Black Jade Aceh tersebut masih berupa "loose stone" yaitu batu tanpa cincin. Beberapa waktu kemudian, Saya minta tolong pada Edo untuk
memasangkan batu Black Jade pemberiannya tersebut pada sebuah cincin berdimensi 18
mm x 15 mm.
Masih di tahun 2016, Edo juga memberikan bahan/bongkahan batu Black Jade Aceh
kepada saya. Bongkahan batu Black Jade Aceh tersebut memang belum sebagus
pemberian Edo yang pertama karena batu asal Aceh tersebut masih belum tembus cahaya lampu. Batu Black Jade Aceh pemberian kedua Edo tersebut kemudian saya rendam dalam air hujan.
Setelah berkali kali air rendaman bongkahan batu Black Jade Aceh saya ganti dan tak terasa sudah tiga tahun bongkahan batu Black Jade Aceh tersebut dalam rendaman air hujan.
Pada pergantian air rendaman yang terakhir di tahun 2019, saya sempatkan memeriksa
bongkahan batu Black Jade Aceh tersebut dengan lampu senter dari HP saya dan ternyata bongkahan batu Black Jade Aceh tersebut sudah tembus cahaya dan memancarkan warna hijau seperti lumut yang kemilau indah.
Sayangnya ketika bongkahan batu Black Jade Aceh tersebut sudah tembus cahaya, Edo
sang pemberi bongkahan batu Black Jade Aceh tersebut sudah tak bisa menyaksikan lagi.
Dia sudah meninggal dunia karena sakit. Al Fatihah buat Edo ...
Bongkahan batu Black Jade Aceh pemberian Edo, saya bawa ke Pasar Segar Depok untuk dibuatkan batu cincin. Dedi, pengrajin pembuatan batu cincin yang juga kawan dari Edo yang mengerjakan pembuatan batu cincin dari bongkahan batu Black Jade Aceh.
Sekitar satu jam lebih, Dedi telah mengerjakan GOSPOL terhadap bongkahan batu Black
Jade Aceh menjadi sebuah batu yang terpasang dalam sebuah cincin berdimensi 25 mm
x 18 mm. Saya sempat memeriksa "ketembusan" batu cincin Black Jade Aceh tersebut
dengan lampu senter HP saya dan ternyata pancaran cahaya hijau seperti lumut di dalam
batu nampak semakin terlihat indah.
Batu Black Jade ini banyak sekali ditemukan di daerah Desa Gayo Provinsi Nanggro Aceh Darussalam karena memang di desa tersebut merupakan penghasil batu jenis giok hitam atau yang dikenal dengan sebutan Black Jade Aceh.