Siswa SMAN 1 Sumber membuat pupuk organik cair atau POC sebagai pengganti pupuk kimia. Rabu (8/2/2023).
Pendidikan tidak hanya mencetak gerenasi secara intelektual tapi mampu juga menyelesaikan problem sosial atau lingkungan sekitar seperti yang dicita-citakan oleh kurikulum merdeka saat ini.
Seperti halnya Siswa SMAN 1 Sumber yang notaben mata pencaharian orang tua mereka sebagai petani, dengan kelangkaan dan mahalnya harga pupuk non subsidi menjadi permasalahan bagi sebagian petani di kecamatan sumber.
Berangkat dari permasalahan tersebut Siswa SMAN 1 Sumber berinovasi membuat pupuk organik cair (POC) yang memiliki kandungan makro yang dibutuhkan oleh  tanaman yaitu : nitrogen (N), Phospor (P) dan Kalium (K) dimana semua bahan berasal dari dilingkungan yang mudah didapat dan cenderung tidak bernilai. Seperti halnya daun singkong (kaya akan nitrogen), Bongkol pisang (kaya Phospor) dan cangkang kulit telur (kaya kandungan Kalium). Dari semua bahan tersebut kemudian difermentasi dengan EM4 sebagai bakteri pengurainya.
Bapak Nur Wahyudi selaku guru biologi dan sekaligus tutor kegiatan ini menjelaskan " pembuatan POC sebagai ZPT (zat tumbuh tanaman) untuk mengedukasi siswa agar lebih memanfaatkan bahan yang tidak terpakai dan mengurangi penggunaan pupuk kimia".tuturnya.
Siswi kelas XB atas nama Ega mengatakan " saya baru tau pak kalo bongkol pisang, daun singkong dan cangkang telur bisa dibuat pupuk,setau saya hanya kotoran sapi dan kambing saja bisa dibuat pupuk".
Sembari tersenyum Siswa dan siswi sangat antusias mengikuti dan mengerjakan semua proses pembuatan POC semua saling membantu guna mempercepat pekerjaan mereka. Dan rencananya POC yang mereka buat akan diujicobakan ke tanaman bawang Prei yang tertata depan kelas yang sudah mereka tanam dalam polibag pada bulan Januari kemarin.
Ferdi Selaku ketua kelompok 2 menuturkan pada kami " sambung doa pak, mudah - mudahan POC yang kita buat berhasil diaplikasikan ke bawang Prei dan bawang Prei kita cepet besar".