Mohon tunggu...
Sumiani
Sumiani Mohon Tunggu... Asisten Rumah Tangga - in sya Allah bisa

ditanganmu ada karya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kurikulum Merdeka

30 Juli 2022   03:54 Diperbarui: 30 Juli 2022   04:00 358
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

KURIKULUM MERDEKA

Kurikulum Merdeka merupakan kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam, dengan konten yang dioptimalkan sehingga peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi. Berdasarkan devinisi tersebut maka idealnya seorang guru memanfaatkan kemerdekaan dalam bentuk keleluasaan dalam memilih perangkat ajar agar dapat memberikan layanan pembelajaran berdasarkan kebutuhan belajar dan minat peserta didik.

Dewasa ini, perkembangan zaman terus melaju dengan pesatnya, yang tentunya seiring dengan berbagai tantangan yang menyertai. Oleh karena itu, perlu upaya dalam membekali mental generasi bangsa.  Salah satu upaya tersebut adalah pemulihan pembelajaran sebagai tonggak peradaban, yang kini diusung dan mulai diterapkan oleh kemdikbudristek dalam bentuk rancangan kurikulum merdeka.  

Kurikulum merdeka memiliki tiga karakteristik, diantaranya:

  • Pembelajaran berbasis pada proyek
  • Focus pada materi esensial, dan
  • Fleksibilitas guru dalam melakukan pembelajaran

Dalam mengimplementasikan kurikulum merdeka guru dituntut untuk menguasai enam bentuk keterampilan,seperti: critical thinking, mengikuti perkembangan teknologi, melakukan discovery learning, melakukan kolaboratif dan blanded learning, mengoptimalkan potensi siswa dan membuat media belajar yang menarik. 

Selain tuntutan tersebut, kurikulum merdeka ini memiliki tiga keunggulan yakni: materi menjadi lebih sederhana; guru memiliki kemerdekaan dalam mengajar; sera lebih relevan dan interaktif.

Mungkin diantara kita akan bertanya, mengapa harus kurikulum merdeka yang menjadi pilihan? Pertanyaan ini disebabkan oleh karena kemdikbudristek, ingin menegaskan kepada semuanya bahwa setiap sekolah memiliki kewenangan dan tanggung jawab untuk mengembangkan kurikulum yang sesuai kebutuhan dan konteks sekolah masing-masing. 

Di samping itu, melalui kurikulum nasional ini pula pemerintah berharap dapat terjadi perubahan ke arah yang lebih baik. Pemerintah mengemban tugas sebagai penyusun kerangka kurikulum, sedangkan secara operasional pelaksanaan kurikulum ini ditentukan oleh sekolah masing-masing yang tentunya melibatkan otonomi guru. 

Guru akan memerankan perannya secara profesional berdasarkan kapasitas keilmuan yang dimilikinya. Dalam kondisi seperti ini tidak menutup kemungkinan akan terjadi berbedaan kurikulum antara satu sekolah dengan sekolah lainnya meskipun mengacu pada satu kerangka kurikulum yang sama.

Penulis

Sumiani, S. Pd.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun