Mohon tunggu...
Nurul Rahmawati
Nurul Rahmawati Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger bukanbocahbiasa.com | IG @bundasidqi | Twitter @nurulrahma

Halo! Saya Ibu dengan anak remaja, sering menulis tentang parenting for teens. Selain itu, sebagai Google Local Guides, saya juga kerap mengulas aneka destinasi dan kuliner maknyus! Utamanya di Surabaya, Jawa Timur. Yuk, main ke blog pribadi saya di www.bukanbocahbiasa.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Tips Tetap dan Semakin Produktif dengan Kerja dari Rumah

20 Maret 2020   08:49 Diperbarui: 20 Maret 2020   08:56 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tips Tetap (dan Semakin) Produktif dengan Kerja dari Rumah 

Bicara soal working from home bukan barang baru bagi saya. Kerja dari rumah alias WFH ini sudah saya lakoni Sejak 2016. Saat itu, saya kudu ber-WFH lantaran membersamai ibu yang tengah bertarung melawan kanker paru. Ngghh, tepatnya WFHH alias working from home and hospital

Saat itu saya diamanahi sebagai jurnalis dan penulis di divisi media sebuah Lembaga amil zakat. Sehari-hari saya dan semua amil zakat lain kudu ngantor. Pasalnya ada ritual yang harus kami lakoni sebelum mulai menjalankan aktivitas. Mulai dari silaturahim pagi, bertemu dengan karyawan lain di auditorium kantor, lalu ngaji (sekitar 30 ayat), baca Asmaul Husna bareng, dan yang terpenting: Menyimak tausiyah/ siraman ruhani dari jajaran manajemen.

Begitu melakoni WFHH, ya sudah, interaksi saya Cuma dengan laptop. Yang saya usung ke sana ke mari. Yang jadi target adalah, bagaimana supaya artikel di rubrik yang saya ampu bisa terkirim on time. Juga, supaya ustadz kolumnis mengirimkan artikel via email, sebelum lewat deadline.

So, saat ini, ketika working from home sedang happening (related to wabah corona) maka inilah sejumlah hal krusial yang bisa saya sharing kepada teman-teman.

(1). NIAT 

Semua ini kembali pada niat. Working from home barangkali terasa "berat", aneh, ganjil, ya karena kita tidak (atau belum) terbiasa saja. Selama ini kita bekerja dengan atmosfer kantor yang (boleh jadi) terbilang formal, korporat, dan membuat kita merasa "Gue lagi kerja, nih!". Sementara WFH cenderung 'nyantai', nggak dipelototin bos (hhaha) intinya kurang ada rasa "Saya sedang bekerja".

Nah, semua itu bisa diatasi, kalau sedari awal, kita tancapkan NIAT yang kuat. Bismillah. Saya berniat bekerja. Menjemput rezeki yang terhampar di bumi Allah.

(2). Switch Mood itu Penting!

Berikutnya, hmm... anggap aja kita punya tombol untuk switch mood. Kalau di rumah kan bawaannya pengin gegoleran ya. Nah, kita tekan tuh, tombol "ON" untuk KERJA Jadinya, mindset terpatri bahwa, okey fisik saya lagi di rumah, tapi saya lagi KERJA. Kerja secara professional!

(3). Sedapat Mungkin, Ciptakan Ambience yang Rada Mirip dengan di Kantor

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun