Mohon tunggu...
Eka Nurul Qoir
Eka Nurul Qoir Mohon Tunggu... Mahasiswa - Karna hidup harus terus berjalan

ig : uunn._

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Faktor Penyebab Kepadatan Penduduk

15 Juni 2021   11:46 Diperbarui: 15 Juni 2021   12:13 944
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Oleh : Eka Nurul Qoir

Mahasiswi Sosiologi Fisib Universitas Trunojoyo Madura

Jumlah penduduk Indonesia saat ini mencapai 271.349.889 jiwa (HSP 2021). Secara komposisi, 60 persen penduduk Indonesia tinggal di Jawa. Kabupaten Sidoarjo, termasuk daerah dengan tingkat kepadatan penduduk yang sangat tinggi di Indonesia. Kabupaten seluas 714,245 Km2 ini memiliki jumlah penduduk sabanyak 2.262.440 jiwa. (BPS 2019).

Secara geografis, Sidoarjo berbatasan dengan Kota Surabaya. Kabupaten ini menjadi penyangga perekonomian setelah Kota Surabaya. Wajar, jika menjadi pemikat masyarakat di luar maupun dalam Sidoarjo. Banyaknya sentral industri di wilayah ini menjadi alasan utama bagi para masyarakat untuk melakukan urbanisasi di wilayah Kota Sidoarjo. Kabupaten dengan 18 kecamatan ini, memiliki dua kecamatan yang sangat padat pendudukunya. Yakni, Waru dan Taman. Kecamatan Waru memiliki luas wilayah 3.032,00 Ha dengan data jumlah penduduk pada tahun 2019 berjumlah 240,526 jiwa dan artinya kepadatan wilayah yang berbatasan langsung dengan Kota Surabaya ini mencapai 7.271,18 jiwa/km dan diperkirakan akan naik setiap tahunnya (Jawa Pos 2019).

Pada umumnya, pertambahan penduduk pada suatu wilayah disebabkan oleh angka kelahiran, kematian, dan migrasi penduduk setempat. Selain ketiga hal tersebut, pertambahan penduduk juga dapat disebabkan karena adanya urbanisasi yang dilakukan oleh masyarakat luar wilayah tersebut. Seperti kasus contoh yang terjadi di Kecamatan Waru dan Kecamatan Taman ini. Menurut penulis kepadatan penduduk yang terjadi di Kecamatan Waru dan Taman ini disebabkan oleh beberapa faktor yaitu :

  • Arus urbanisasi yang tinggi, banyaknya sentra industri yang terdapat di dua kecamatan ini menjadi pemicu kuat untuk para masyarakat baik yang berasal dari Sidoarjo sendiri ataupun luar Sidoarjo untuk mendapatkan pekerjaan.
  • Dua kecamatan ini merupakan lokasi yang dekat dengan Kota Surabaya, sehingga Kota Surabaya dapat diakses dengan mudah. Masyarakat yang bekerja di Surabaya memilih untuk tinggal di dua kecamatan ini dikarenakan akses yang mudah dengan harga tanah yang cukup terjangkau.
  • Adanya pendirian rumah hunian atau rumah kos oleh masyarakat setempat juga menambah sempit lahan pemukiman. Banyaknya masyarakat yang melakukan urbanisasi untuk bekerja di industri memicu masyarakat untuk mendirikan rumah hunian atau kos ini. Sehingga lahan pemukiman menyempit dan dipenuhi dengan perumahan elit.

Adanya pendirian rumah hunian atau kos ini dapat membantu menambah penghasilan perekonomian masyarakat sekitar. Namun, juga menimbulkan dampak yang terjadi. Salah satunya adalah timbulnya kepadatan pemukiman setempat yang dapat mengurangi lahan sawah dan kebun di wilayah tersebut.

Kepadatan penduduk yang terjadi di dua kecamatan ini juga memberikan dampak yang cukup banyak bagi masing-masing kecamatan. Dampak yang dapat dilihat adalah banyaknya kendaraan bermotor menyebabkan adanya polusi udara. Selain kendaraan bermotor polusi udara juga disebabkan oleh adanya cerobong asap yang dimiliki oleh pabrik-pabrik disekitar. Dampak yang paling terlihat adalah adanya bangunan liar atau Bangli yang terdapat di sepanjang Sungai Buntung mulai dari Bungurasih hingga Tambakrejo. Sehingga, menciptakan lingkungan kumuh bagi warga setempat.

Dalam menghadapi kepadatan penduduk yang terjadi di dua kecamatan ini peran pemerintah sangat dibutuhkan. Pemerintah harus dapat mengambil kebijakan untuk dapat menangani permasalahan ini. Menurut penulis kebijakan yang dapat diambil oleh pemerintah adalah :

  • Pemerintah dapat mengatur aglomerasi penduduk secara teratur agar tidak terjadi kepadatan penduduk dalam satu wilayah saja.

Adanya penyebaran industri yang merata agar masyarakat tidak hanya berpatokan pada salah satu wilayah saja.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun