Mohon tunggu...
Nurul putri
Nurul putri Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswi

Mahasiswi perantauan semarang...............

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bimaku yang Sangat Indah

12 Desember 2019   08:30 Diperbarui: 12 Desember 2019   08:36 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Bima, sebuah daerah di NTT. Begitulah kebanyakan orang membayangkan Bima dalam bentangan peta Indonesia. Tetapi pada dasarnya hal ini bagi penulis adalah sebuah tantangan dan pertanyaan, apakah dou mbojo khususnya pemuda Bima sudah menjadi Duta terbaik yang dimiliki oleh Bima atau masih menjadi objek dalam peradaban Indonesia saat ini. Tetapi, pemuda Bima setidaknya pernah menjadi hakim dalam penentuan 2 Presiden dan Wakil Presiden Indonesia di masanya.

Orang orang di pulau jawa mengira bahwa Bima itu adalah orang yang hitam,dekil,kriting layaknya orang NTT. Pertanyaan saya apa yang salah dengan kulit hitam dan rambut kriting? Toh kita sama saja di mata Allah definisi cantik itu gak  harus putih gak harus rambut lurus. Kamu tidak perlu meyakinkan siapa pun atau masyarakat bahwa kamu cantik, kamu hanya perlu menerima bahwa kamu, mahkota tidak dapat mengukur kecantikan wanita, tidak peduli apa yang dunia pikir setiap makhluk indah dengan caranya sendiri, biarkan siapa pun yang ingin berpikir sebaliknya melakukan itu sebagai mengatakan keindahan terletak di mata yang melihatnya.

Banyak orang yang tak mau pergi ke bima karena alsan panas dan mengira bahwa di sana tidak ada jaringan miris memang padahal faktnya jaringan selalu ada disana sebelum berkata hendaklah mampir dulu di Bima. 

Bima dikenal dengan kota tepian air. Di Bima memiliki banyak pantai yang sangat indah contohnya seperti pantai pink, pantai lariti, pulau ular, pulau kelapa dan masih banyak lagi tak terhitung saking banyaknya. Di Bima juga di kenal dengan Gunung Tambora gunung yang masih aktif sampai sekarang  Aktivitas vulkanis gunung berapi ini memuncak pada letusannya bulan April tahun 1815 yang mencapai skala tujuh VEI. Letusan tersebut menjadi letusan vulkanis tebesar sejak letusan Taupo pada tahun 181.

Suara letusan tercatat terdengar hingga pulau Sumatra lebih dari 2.000 km ke barat. Hujan abu vulkanis terjadi di Kalimantan, Sulawesi, Jawa, dan Maluku. Letusan tersebut menelan korban jiwa sedikitnya 71.000 orang dengan 11.000---12.000 di antaranya merupakan korban langsung dari letusan.Letusan tersebut juga menyebabkan perubahan iklim dunia saat itu.

Tahun berikutnya (1816) sering disebut sebagai tahun tanpa musim panas dengan adanya perubahan cuaca drastis di Amerika Utara dan Eropa akibat debu yang dihasilkan dari letusan. Peristiwa tersebut menyebabkan kegagalan panen dan kematian ternak massal yang pada gilirannya menyebabkan wabah kelaparan terburuk pada abad ke-19.

Tidak hanya itu Bima di kenal dikenal masih lengket degan budayanya di Bima sendiri memiliki banyak ragam budaya tak terhitung saking banyaknya .Tak heran banyak Turis yang datang ke Bima cuman melihat keindahannya yang tidak bisa di ungkapkan dengan kata-kata. Kedatangan ku di pulau jawa ini tidak semata mata kuliah saja ,tapi saya ingin memperkenalkan daerah ku ,budayaku, tempat tinggalku sehingga mereka tidak memandang sebelah mata tentang Bima. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun