Mohon tunggu...
Nurul Muslimin
Nurul Muslimin Mohon Tunggu... Orang Biasa yang setia pada proses.

The all about creative industries world. Producer - Writer - Lecturer - Art worker - Film Maker ***

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

JIFFINA: Jembatan UKM Menuju Pasar Global

12 Maret 2025   22:31 Diperbarui: 12 Maret 2025   22:31 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buyer sedang bernegosiasi. (Sumber: Dokumentasi JIFFINA)


Jogja International Furniture & Craft Fair Indonesia (JIFFINA) telah menggoreskan sejarah ke-9 kalinya dihelat di Jogja. Hampir satu dekade berkiprah untuk membuka ruang pasar antara eksportir & buyer internasional. Fluktuasi perjalanan dan ujian yang menerpa JIFFINA bak telah menjadi alunan ritme musik yang mengalun lembut dan cadas secara bergantian dan dilalui dengan asyik. Baik kendala eksternal berupa fluktuasi pasar global atau situasi politik luar negeri, kendala pandemi covid-19 yang memaksa untuk berhenti sejenak (2021), maupun kendala-kendala internal yang membutuhkan kesabaran dan kesadaran untuk tetap berjalan dengan keteguhan hati dan kepalan tangan.

Event besar pameran furniture & kerajinan untuk pasar ekspor gagasan Asmindo (Asosiasi Industri Permebelan & Kerajinan Indonesia) ini tetap berkibar dan peduli terhadap UKM (Usaha Kecil Menengah). Tak hanya UKM Jogja yang mendapatkan manfaat, tapi terbuka pula untuk UKM di seluruh Indonesia, khususnya UKM furniture & kerajinan.

Untuk berpameran di event internasional pada dasarnya dibutuhkan kesiapan yang cukup untuk masuk dalam ruang pasar global; kesiapan produk berkualitas yang sesuai selera pasar internasional, legalitas usaha, modal usaha, komunikasi internasional, dan SDM yang mampu mengelola dengan baik. Lalu, bagaimana dengan UKM kita? Mampukah mengatasi syarat-syarat itu? Tentu belum. Karena label UKM memang disematkan kepada unit usaha dengan sejumlah kekurangan; modal kurang banyak, SDM kurang mampu, peralatan minim, legalitas kurang, inovasi kurang, komunikasi gagap, pemasaran terbatas dan sejumlah kekurangan yang lain. Dan jangan lupa, ini bagian dari tugas pemerintah.

Kemudian bagaimana mengatasi itu semua? Ada dua hal fundamental yang menjadi bagian dari peta tentang permasalahan tersebut.

Pertama, UKM sendiri harus sadar dan mempunyai semangat sekaligus effort untuk mengatasi segala kekurangan yang ada di atas. Mengapa ini saya sebut sebagai langkah pertama? Karena kesadaran UKM sebagai pelaku usaha menjadi alat dorong utama dalam menyelesaikan persoalan-persoalan di atas. Tanpa ada kesadaran dan kemauan dari UKM, segala teori tentang pengembangan UKM akan tumbang begitu saja.

Kedua, upaya UKM dalam membangun jaringan. Baik jaringan antar UKM atau jaringan dengan lembaga pengembangan atau pemerintah. Karena dengan networking, akan membuka jalan pengembangan diri dalam relasi usaha. Ini dapat ditempuh dengan masuk asosiasi usaha, di mana di dalam perkumpulan itu akan terjadi komunikasi, saling sharing pengalaman, dan tentu akan menciptakan peluang untuk berkolaborasi dan menguatkan bargaining power, sehingga akan memudahkan UKM dalam menaiki tangga pengembangan.

Nah, jika kita jabarkan dari dua hal fundamental tersebut, saya yakin, kekuatan UKM untuk memasuki pasar global melalui pameran JIFFINA akan tercukupi.

Lalu bagaimana UKM dapat mengikuti pameran JIFFINA dengan mudah? Sebetulnya tak harus semua kendala di atas terselesaikan. Karena pelaku bisnis tak akan kehilangan cara untuk mengatasi itu semua. Hanya bermodalkan produk yang berkualitas, kemampuan komunikasi yang baik, dan jaringan yang luas, UKM sangat mungkin untuk mengikuti pameran ekspor, meski harus dengan ekstra strategi.

Strategi itu dapat ditempuh dengan pendekatan kepada asosiasi usaha yang mempunyai program fasilitasi pameran, atau dapat melalui program fasilitasi pemerintah, terutama Dinas Perindustrian & Perdagangan, atau Dinas Koperasi & UKM, misalnya. Atau dapat pula melalui program fasilitasi BUMN.

JIFFINA sebagai event pameran ekspor yang berangkat dari asosiasi yang notabene dominan beranggotakan UKM, tentu sangat peduli untuk membuka ruang keikutsertaan UKM dalam pameran ini. Maka JIFFINA memberikan fasilitas kemudahan bagi UKM yang berniat untuk mengikuti pameran, baik dispensasi harga maupun bimbingan kuratorial produk. Pihak penyelenggara JIFFINA tak segan-segan membantu UKM untuk menampilkan produknya di pameran ini dengan baik. Langkah-langkah tersebut sengaja dilakukan karena JIFFINA diselenggarakan berangkat dari kepedulian pengusaha secara komunal untuk membangun UKM dan Jogja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun