Mohon tunggu...
Humaniora

Bimbingan dan Konseling Tidak Hanya Diperuntukkan Bagi Anak yang Bermasalah Saja!

20 Februari 2018   04:42 Diperbarui: 20 Februari 2018   04:58 5058
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kebanyakan orang berpikir  bahwasannya bimbingan konseling diperuntukkan bagi anak yang bermasalah. Pemikiran tersebut merupakan pemikiran yang kurang tepat. Maksud bimbingan dan konseling merupakan pelayanan bantuan untuk peserta didik, baik secara perorangan maupun kelompok,agar anak yang dibimbing mandiri dan berkembang secara optimal, dalam bimbingan pribadi, sosial, belajar dan karir, melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung, berdasarkan norma- norma yang berlaku.

Bimbingan konseling tidak hanya melayani anak yang bermasalah. Siapa sajakah yang dilayani bimbingan dan konseling? Bimbingan dan konseling memberikan pelayanan kepada anak yang telah mampu mendefinisikan dirinya, sadar dengan konsep dirinya. 

Bimbingan dan konseling melayani anak yang dapat mengontrol dan menggunakan aspek kognitif dan sosial emosional dengan baik. Pelayanan bimbingan dan konseling juga diberikan  kepada anak yang memiliki keinginan untuk memanfaatkan layayanan BK itu sendiri. Selain itu, bimbingan konseling malayani anak yang memiliki masalah atau anak yang membutuhkan untuk menemukan dan meningkatkan potensinya.

Prinsip-prinsip yang ada dalam bimbingan konseling itu sendiri tidak hanya terpaku kepada anak bermasalah melainkan menyeluruh. Dalam pemberian bimbingan dan konseling seorang pembimbing hendaknya memperhatikan prinsi-prinsip dari bimbingan dan konseling. Berikut prinsip-prinsip bimbingan konseling menurut (Syaodih, 1999) dalam (Agustin, 2014):

  • Bimbingan bagian penting dari proses pendidikan
  • Bimbingan diberikan kepada semua anak dan bukan hanya untuk anak yang menghadapi masalah
  • Bimbingan merupakan proses yang menyatu dalam semua kegiatan pendidikan
  • Bimbingan harus berpusat pada anak yang dibimbing
  • Kegiatan bimbingan mencakup seluruh kemampuan perkembangan anak yang meliputi kemampuan fisik-motorik, kecerdasan, sosial maupun emosional
  • Bimbingan harus dimulai dengan mengenal (mengidentifikasi) kebutuhan-kebutuhan yang dirasakan anak
  • Bimbingan harus fleksibel dan sesuai dengan kebutuhan serta perkembangan anak
  • Dalam menyampaikan permasalahan anak kepada orangtua hendaknya menciptakan situasi aman dan menyenagkan sehingga memungkinkan terjadinya komunikasi yang wajar dan terhindar dari kesalahpahaman
  • Dalam melaksanakan kegiatan bimbingan hendaknya orangtua diikutsertakan agar mereka dapat mengikuti perkembangan dan memberikan bantuan kepada anaknya dirumah
  • Bimbingan dilakukan seoptimal mungkin sesuai dengan kemampuan yang dimiliki guru/pendamping sebagai pelaksana bimbingan, bilamana masalah yang terjadi perlu ditindak lanjuti maka guru pembimbing harus mengosultasikan kepada kepala sekolah dan tenaga ahli
  • Bimbingan harus diberikan secara berkelanjutan

Dapat kita lihat, prinsip bimbingan konseling poin kedua yang berbunyi "bimbingan diberikan kepada semua anak dan bukan hanya untuk anak yang menghadapi masalah". Hal tersebut memberikan pengertian bahwasannya semua anak memerlukan bantuan, baik yang dianggap tidak punya maslah maupun anak yang menghadapi masalah. Anak yang dianggap tidak memiliki masalah, ia tetap membutuhkan bimbingan karena anak perlu tetap mengmbangkan kemampuan yang ada pada dirinya, Syaodih (1999). Bimbingan yang diberikan kepada anak yang tidak memiliki permaslahan bersifat preventif (pencegahan) dan pengembangan sedangkan bimbingan yang diberikan kepada anak yang memiliki masalah lebih bersifat pada perbaikan atau penyembuhan.

Dari paparan di atas dapat diapahami bahwasanya  pemberian bimbingan dan konseling tidak hanya di berikan kepada anak bermasalah mealainkan bimbingan juga di berikan kepada anak tidak bermasalah. Seluruh anak/siswa berhak mendapatkan bimbingan dan konseling. Jangan pernah menganggap bimbingan konseling merupakan tempat yang negative yang hanya diisi oleh anak-anak nakal (bermasalah).

Sumber :

Agustin, M. (2014). Modul Hakikat Bimbingan dan Konseling untuk Anak Usia Dini.

Syaodih, E. (1999). Peranan Bimbingan Guru, Pengasuhan Orangtua, dan Interaksi Teman Sebaya Terhadap Perkembangan Perilaku Sosial Anak Taman Kanak-kanak. Bandung: Tesis PPs IKIP Bandung (tidak diterbitkan).

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun