Mohon tunggu...
Humaniora

Tekanan Orangtua terhadap Anak

4 Oktober 2017   05:00 Diperbarui: 4 Oktober 2017   05:06 3937
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Anak bukanlah orang dewasa yang mudah di paksakan atau melakukan sesuatu karena terpaksa. Anak bukanlah robot yang mampu mengikuti semua keinginan orangtua. Kebanyakan  orangtua  berpikir bahwa memaksakan keinginanannya terhadap anak akan memberikan efek yang baik  bagi sang anak. Semua orang tua pasti menginginkan  yang terbaik untuk anak mereka. Mereka ingin anak mereka sukses dan memiliki kehidupan yang baik di masa depannya. Tiada orang tua yang ingin anaknya susah di kehidupannya. Karena, hal tersebut orang tua sering memaksakan kenginanannya terhadap anaknya.

Demi kebaikan anak terkadang orangtua memaksakan anak untuk mengikuti  les privat atau kursus.  Mereka melakukan hal tersebut tanpa bertanya kepada anaknya terlebih dahulu maupun meminta persetujuannya. Setelah pulang sekolah mereka  langsung menuju ke tempat les privat atau kursus. Perlakuan tersebut mengakibatkan anak  tidak memiliki waktu untuk bermain. 

Adanya waktu bermain bagi anak yang sibuk dalam belajar merupakan hal penting karena dengan bermain anak dapat merilekskan pikirannya dan menghilangkan kejenuhan dirinya terhadap belajar .  Apalagi bagi anak usia dini bermain sangatlah penting peranannya untuk perkembangan anak tersebut.

Pemaksaan terhadap anak merupakan perlakuan  yang buruk bagi anak. Secara tak sengaja pemaksaan telah memberikan tekanan-tekanan dalam diri anak. Menurut Chicetti dan Toth dalam (Papalia & Feldman , 2015 ) tekanan yang diberikan orangtua terhadap anak akan mengakibatkan  depresi. 

Untuk menghindari  terjadinya depresi  terhasdap anak sebaiknya orangtua  tidak terlalu memaksakan  keinginannya kepada  anak dan membiarkan mereka memilih apa yang di inginkannya. Sesungguhnya setiap anak memiliki hak untuk mengungkapkan kenginannya  dan melakukan apa yang di inginkannya. Anak sudah memiliki rasa memilih  atau melakukan apa yang diinginankannya sejak ia di usia dini.

(Papalia & Feldman , 2015 ) Di zaman sekarang ini banyak orangtua  menginginkan  anak mereka  berhasil di berbagi bidang di sekolah, mampu bersaing dengan  anak  lainnya dan berprestasi. Hal tersebut bukanlah keinginan anak melainkan  pemenuhan  kebutuhan emosi orang tua. Jika, hal tersebut terus terjadi pada anak, maka akan mengakibatkan tekanan yang berujung pada stress. Untuk menghindari stress yang akan terjadi pada anak maka sebaiknya orangtua memiliki pemahaman berikut ini:

  • Berilah kelonggaran jadwal keapada anak sehingga anak tidak merasa terbebani. Menurut  (Papalia & Feldman , 2015 ) jadwal yang ketat yang di hadapi dalam hidup anak yang cepat akan mengakibatkan stress. Anak bukanlah  orang dewasa kecil. Mereka merasa dan berpikir selayaknya anak dan mereka mereka memerlukan masa anak anak untuk perkembangan yang sehat.   
  • Jangan memberikan kursus yang sama dengan pelajaran di sekolahnya seperti halnya kursus Matematika, Bahasa Inggris. Hal tersebut akan membuat anak jadi bosan. Tetapi berikan kursus ke tempat yang diinginkan atau kursus yang dapat mengembangkan bakat/ talenta anak.
  •  (Pusposaputro, 2008) Janganlah menuntut anak yang masih di taman kanak-kanak untuk belajar berhitung dan membaca, ataupun anak sekolah dasar yang dituntut untuk belajar Bahasa Inggris, dan orangtua yang menyuruh anak yang masih di jenjang SD  untuk mengikuti bimbingan belajar dan mencarikan mereka guru privat, orangtua yang seperti ini tidaklah mendidik melainkan merusak anaknya sendiri.
  •  Menurut Wresti "Orangtua harus mengingat kesuksesan seseorang tidak hanya bergantung pada nilai akademik semata, tapi ada factor-faktor lain yang menentukan. Seperti kematangan emosi dan kemampuan bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya". (Wresti, 2008, p. 139)
  • (Pujiastuti, 2008) Sebagai orangtua hendaknya mempertimbangkan les atau kursus yang harus di ikuti anak justru tidak membebani anak yang sudah memiliki banyak tugas dari sekolah untuk dikerjakan di rumah .

Adapun demikian kesuksesan anak tergantung dengan apa yang dilakukan orangtua terhadap anak. Oranngtua berhak memberikan apapun yang dapat membuat anak berhasil. Akan tetapi, sebaikanya orangtua memberikan kesempatan pada anak untuk memilih dan melakukan apa yang di inginkannya. Ketika orangtua ingin melakukan sesuatu terhadap anak sebaiknya bertanya atau meminta persetujuan terlebih dahulu kepada anaknya. Hal tersebut dilakukan, agar anak tidak merasa tertekan dengan apa yang dilakukan orangtuanya.

Sumber:

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun