PENDAMPINGAN BELAJAR Â MEMBACA GUNA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LITERASI Â SISWA SEKOLAH DASAR DI MASA PANDEMI
Oleh
Nurul Kholifah 18.13.00186
1. Pendahuluan
Keterampilan membaca merupakan keterampilan inti dalam kemampuan literasi siswa. Membaca dapat meningkatkan pengetahuan siswa, karena dengan membaca, bisa membangkitkan imajinasi, dan melatih otak untuk terus berpikir. Namun, keterampilan membaca menjadi kurang efektif tanpa adanya minat baca pada diri siswa. Minat baca ini akan menjadi dasar keberhasilan aktivitas membaca.
Kemampuan literasi secara umum adalah kemampuan seseorang dalam mengolah dan memahami informasi saat melakukan proses membaca dan menulis. Sedangkan kemampuan literasi menurut Elizabeth Sulzby (1986) adalah kemampuan berbahasa yang dimiliki oleh seseorang dalam berkomunikasi , membaca, berbicara, menyimak, dan menulis.
UNESCO menyebutkan bahwa Indonesia menempati urutan yang cukup terbawah dalam persoalan literasi dunia. Dengan kata lain, minat baca masyaraat Indonesia dikatakan sangat rendah. Â Namun pada 2020, Perpusnas memberikan hasil minat baca Indonesia masih dalam kategori sedang.( kompas, 2021).
Keadaan tersebut makin diperparah dengan adanya pandemic covid 19.  Minat baca masyarakat Indonesia makin digempur dengan keterbatasan-keterbatasan yang muncul karena pandemic. Dalam  dunia pendidikan,  menurunnya minat baca siswa sekolah dasar dan menengah, menyebabkan kompetensi siswa dalam bidang akademik mengalami penurunan.
Sejak Covid 19 melanda dunia pada akhir 2019,  dan pada maret 2020 virus covid 19 ini telah menyebar hampir keseluruh wilayah  di Indonesia, pemerintah telah mengeluarkan kebijakan jaga jarak (physical distancing). Kebijakan jaga jarak ini berdampak pada semua aspek kehidupan, seperti pada sektor kesehatan, social, ekonomi dan pendidikan. Khusus pada sektor pendidikan, telah diberlakukan pembelajaran dari rumah.Â
Pembelajaran jarak jauh ini merupakan proses belajar mengajar yang dilakukan secara jarak jauh melalui penggunaan teknologi informasi dan komunikasi.
Hasil observasi dilapangan telah ditemukan banyak kasus bahwa pembelajaran jarak jauh terutama bagi siswa sekolah dasar ternyata kurang efektif. Hal ini disebabkan oleh banyak hal seperti  kurangnya pendampingan orang tua saat proses pembelajaran berlangsung, guru tidak bisa mengawasi secara langsung, apakah siswa memperhatikan atau hanya main-main saja,  akses internet dan perangkat seluler yang kurang memadai,  minimnya keterampilan menggunakan teknologi,  dan masih banyak lagi penyebab yang lain.
Hasil observasi yang saya lakukan di Rumah Bimbel Handayani, terdapat banyak anak kelas dua dan kelas tiga sekolah dasar dan MI, masih kesulitan menguasai keterampilan membaca dan menulis. Jika keterampilan membaca dan menulis belum dipahami seorang siswa, tentu saja hal ini berdampak pada kemampuan literasi siswa, dan juga pemahaman terkait materi pelajaran yang dipelajari.
Dari permasalahan yang saya temukan di Rumah Bimbel Handayani tersebut, saya  bersama kelompok KKN MDR DWINAWA IPMAFA mengadakan kegiatan pendampingan belajar khusus bagi anak-anak yang masih kesulitan dalam hal membaca dan menulis.
Kegiatan pendampingan belajar ini dilakukan  dengan tujuan meningkatkan kemampuan membaca dan menulis siswa sehingga siswa dapat memahami materi pelajaran, dan juga meningkatkan kemampuan literasi dasar yang meliputi membaca, menulis, mendengar dan berhitung bagi anak sekolah dasar.