"JELAJAH IPB 2025: KETIKA ILMU MENYAPA KEMANUSIAAN"
Oleh: Nurul Jannah
Langit di Kampus Darmaga IPB pagi itu seperti kanvas biru muda yang dibentangkan Tuhan. Udara terasa lebih hidup, angin membawa aroma tanah dan dedaunan yang baru tersentuh embun. Di bawah langit itulah, IPB University berdenyut kencang: penuh semangat ilmu yang menumbuhkan kehidupan.
Hari Sabtu hingga Minggu, 5--6 Oktober 2025, Graha Widya Wisuda (GWW) berubah menjadi samudra manusia. Ribuan langkah berpadu dalam satu irama: rasa ingin tahu dan cinta pada ilmu yang menghidupi bumi. Dari pagi hingga sore, kampus ini menjelma menjadi ruang besar tempat ilmu menyapa kemanusiaan dengan hangat.
Di sinilah semuanya bertemu: mahasiswa, dosen, masyarakat, inovator, dan mimpi-mimpi hijau.
Inilah Jelajah IPB 2025: Â tempat ilmu turun dari menara gading, menjejak tanah, dan menyentuh nurani.
Ketika Aku Melangkah ke Dalam Lautan Ide
Pukul delapan pagi, halaman GWW sudah ramai. Musik, tawa, dan sapaan bersahutan. Di tengah keramaian itu, aku menelusuri deretan stand fakultas dan sekolah di IPB: dari pertanian, kehutanan, peternakan, hingga sekolah vokasi. Langkahku berhenti di satu titik: Stand Teknik dan Manajemen Lingkungan (LNK). Rumah di mana aku mencurahkan seluruh ilmu, cinta, dan pengalaman.
Tiga anak muda berdiri di sana: Tasya, Safira dan Irsa: penuh energi. Mereka bukan hanya mahasiswa, tapi penjaga api harapan bumi.
Aku melihat mereka sedang berdialog ramah dengan pengunjung.
"Selamat pagi, Bu! Silakan mampir ke stand kami," sapa Tasya ke salah satu pengunjung dengan senyum cerah yang langsung menular.